JATIMTIMES - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang sukses menggelar Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'Alamin (P5RA) Rekayasa dan Teknologi serta Science Fair 2025 yang memperlihatkan kreativitas luar biasa dari siswa-siswi kelas 10 dan 11, Jumat, (25/4/2025) di MAN 2 Kota Malang.
Dalam acara yang digelar dengan semarak ini, sebanyak 116 karya inovatif dari kelas 10 dipamerkan, sementara kelas 11 menampilkan 7 karya unggulan dalam ajang Science Fair 2025.

Gelar Karya yang mengusung tema Rekayasa dan Teknologi ini menjadi salah satu momen penting dalam pengembangan pendidikan di MAN 2 Kota Malang. Sebagai bagian dari P5RA, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar dapat mengembangkan potensi diri mereka dalam bidang teknologi dan rekayasa.
Baca Juga : 1.722 Warga Kabupaten Blitar Diimbau Segera Rekam KTP Elektronik, Penonaktifan NIK Akan Dilakukan
Kepala Sekolah MAN 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd, mengatakan, bahwa P5RA ini sangat strategis untuk mendorong para siswa untuk lebih mengembangkan diri. P5RA diimplementasikan melalui kegiatan kokurikuler berbasis proyek, seperti proyek-proyek kreatif, pameran karya, pertunjukan seni, dan kegiatan yang melibatkan masyarakat.

"Selain itu, kami juga memberikan pengalaman langsung melalui kunjungan studi ke Universitas Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB), agar siswa dapat melihat langsung materi-materi yang lebih mendalam di bidang teknik,” katanya.
Siswa-siswa yang terlibat dalam pameran ini menunjukkan dedikasi dan kreativitas luar biasa. Setiap karya yang dipamerkan merupakan hasil kerja keras mereka yang mulai dari tahap perancangan hingga pembuatan, dengan bimbingan dari para guru serta dukungan materi dari universitas ternama.

“Meskipun kami mendapatkan inspirasi dari materi di kampus, namun semua karya ini murni hasil inovasi siswa. Mereka bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, di mana kolaborasi menjadi kunci dalam menciptakan karya yang inovatif,” jelasnya.
Karya-karya yang dipamerkan meliputi berbagai bidang, mulai dari alat-alat berbasis teknologi hingga solusi praktis untuk masalah-masalah nyata di masyarakat. Masing-masing karya ini tidak hanya menunjukkan pemahaman mendalam tentang teori yang diajarkan, tetapi juga kemampuan untuk mengimplementasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

"Ada karya terkait pengelolaan sampah, hemat energi, Dispenser Elektrik, Eco Hydrator, Inovasi Rumah Pintar, Spinkle Tech dan masih banyak lagi," jelas Samsudin.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pembelajaran berbasis kelompok. Melalui kolaborasi, siswa belajar untuk bekerja sama dalam merancang dan mengembangkan proyek mereka. Ini merupakan bagian penting dari pembelajaran yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kerja tim.
“Selain untuk menghasilkan kreasi, kegiatan ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya kebersamaan dalam bekerja dalam sebuah kelompok,” tambahnya.

Selain itu, kehadiran para juri yang terdiri dari guru-guru berkompeten juga memberikan penilaian objektif terhadap setiap karya. Tim juri yang dipilih berdasarkan kompetensi masing-masing di bidang teknologi dan rekayasa memastikan bahwa penilaian dilakukan secara adil dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Baca Juga : Peti Mati Ricky Siahaan Dipenuhi Stiker Band Punk
“Kami ingin memastikan bahwa penilaian ini objektif, dan tidak ada siswa yang menilai karya teman sekelasnya,” kata Samsudin.

Lebih lanjut, tahun ini merupakan penyelenggaraan P5RA yang ketiga kalinya, dengan tema sebelumnya adalah “Suara Demokrasi” dan “Bhineka Tunggal Ika”. Komitmen terus berkembang dan mendorong banyak inovasi yang lahir dari tangan-tangan kreatif siswa, MAN 2 Kota Malang berkomitmen untuk terus memberikan ruang bagi siswa untuk berkarya.
“Kami sangat bangga dengan hasil karya yang dipamerkan tahun ini. Karya-karya ini menunjukkan tingkat kreativitas yang sangat tinggi dan diharapkan bisa menginspirasi siswa-siswi lainnya atau sekolah-sekolah lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Pak Sam ini.
Gelar Karya P5RA Rekayasa & Teknologi dan Science Fair 2025 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan langkah penting dalam mencetak generasi muda yang siap berkontribusi dalam dunia teknologi dan rekayasa yang memberikan manfaat bagi para siswa maupun masyarakat.