JATIMTIMES – Sebanyak 20.859 calon mahasiswa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Brawijaya (UB), termasuk 16 peserta difabel dari berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 64 peserta tidak hadir pada sesi pertama ujian yang digelar mulai Rabu (23/4/2025) hingga Selasa (3/5/2025). Tingkat kehadiran mencapai 95 persen, dengan rata-rata ketidakhadiran tahunan sekitar 5 persen angka yang konsisten dengan tahun sebelumnya.
Dijelaskan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Imam Santoso, S.TP., M.P, bahwa alasan ketidak hadiran beberapa peserta ini pihaknya tidak mengetahui pasti. Namun menurutnya terdapat beberapa alasan hingga mereka kemudian tidak hadir, seperti halnya telah diterima pada kedinasan atau memilih pilihan lainnya.
Baca Juga : Peserta UTBK-SNBT Wajib Hadir 30 Menit Sebelum Ujian
"Data historis menunjukkan rata-rata 5 persen peserta absen tiap tahun, dengan faktor beragam," katanya.
Di sisi lain, dalam pelaksanaan UTBK ini, juga terdapat 16 peserta difabel terdiri dari 3 tuna netra, 8 tuna daksa, dan 5 tuna rungu. Mereka menjalani ujian di Lab Komputer Gedung B, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang dilengkapi ramp, guilding block, dan lokasi lantai satu untuk aksesibilitas maksimal. UB menyediakan alat bantu seperti riglet (kertas timbul) dan aplikasi screen reader guna mengonversi teks ke suara bagi peserta tuna netra.
“Kami ingin memastikan kesetaraan akses bagi semua peserta,” jelas Prof Imam.
Dari sisi persiapan perangkat pendukung, UB telah melakukan persiapan yang matang. Sebanyak 1.520 unit komputer disiapkan untuk 20.843 peserta non-difabel, ditambah 152 unit cadangan. UB juga mengerahkan 474 pengawas ruang dan 147 pengawas teknis, serta 60 metal detector untuk mencegah kecurangan.
Tak hanya itu, persiapan ini juga mencakup listrik, penyediaan internet dan server yang mimpi. "Pengecekan dan konfirmasi juga berkaitan dengan kepastian jaringan, baik listrik maupun internet, kesiapan komputer, lokasi transit dan memastikan seluruh pesrta dalam kondisi aman dari tindak kecurangan," paparnya.
Baca Juga : Israel Tiba-tiba Hapus Ucapan Belasungkawa untuk Paus Fransiskus, Kenapa?
Termasuk juga papan petunjuk arah serta peta lokasi dari UTBK telah disiapkan agar semakin mendukung dalam proses jalannya UTBK. Terkait kemacetan, pihaknya menyampaikan telah melakukan kordinasi dengan pihak terkait dalam antisipasi. Namun pihaknya menyampaikan kondisi lalulintas di UB nantinya akan lebih terkendali. Sebab, para peserta mengikuti UTBK berdasarkan sesi, dimana dalam sehari terdapat dua sesi dengan waktu-waktu yang telah ditentukan.
"Setiap sesi ada 1.520 peserta. Pengaturan lalulintas, calon mahasiswa masuk keluarnya di arah gerbang tentu. Sehingga keluar masuknya tak akan bersamaan," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UB, Prof Widodo menambahkan komitmennya untuk menjalankan UTBK secara transparan dan adil. Pengecekan lokasi ujian dilakukan secara acak oleh tim khusus, termasuk memastikan lingkungan ujian bebas dari potensi kecurangan. “Kami berharap seluruh peserta, termasuk difabel, bisa meraih hasil terbaik tanpa hambatan teknis,” tuturnya.