JATIMTIMES - Rasa prihatin diungkap Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita dengan temuan jenazah di bawah Jembatan Tunggulmas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang beberapa saat lalu. Tak ingin kejadian serupa terjadi, ia bersama Pemkot Malang segera menindaklanjuti.
“Saya sudah bahas dengan Bapak Wali Kota. Saya sudah memberikan beberapa pandangan tentang kasus bunuh diri ini,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mia ini.
Baca Juga : Temuan Mayat di Jembatan Tunggulmas, Wali Kota Malang Minta Tak Salahkan Jembatan
Baginya tragedi ini tidak bisa dianggap sepele. Apalagi tragedi seperti ini tak hanya sekali, kejadian serupa pernah terjadi beberapa kali di Jembatan Tunggulmas.
Melihat korbannya bukan warga asli Kota Malang, melainkan pendatang, termasuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri di Kota Malang. Hal ini membuat Mia khawatir potensi penyebaran masalah kesehatan mental bisa meluas tanpa penanganan yang tepat.
“Korban kebanyakan bukan dari Kota Malang. Ini bisa menjadi sesuatu yang spreading the illness. Kita akan coba telaah dan melakukan komunikasi juga dengan instansi pendidikan dan kampus agar memberikan penyuluhan,” imbuh Mia.
DPRD Kota Malang berencana mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam penanganan kasus bunuh diri, terutama dari sisi pendekatan psikologis dan preventif.
“Kita diskusi lagi secara detail, karena ini berkaitan dengan psikolog. Banyaknya kasus ini, Malang menjadi kota wisata bunuh diri, ini sesuatu yang sangat memprihatinkan,” ujar Mia.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Malang berusia 20 tahun mengakhiri hidup di Jembatan Tunggulmas. Jenazah ditemukan saat seorang pria hendak memancing.
Diduga kuat mahasiswa tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara melonjat ke bawah jembatan. Didapati adanya luka pada bagian tubuhnya, seperti kaki, pelipis mata dan dagu.