free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Berburu Ikan Pakai Obat, Pria Maron Srengat Terseret Arus Brantas dan Hilang

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Petugas gabungan dari Polsek Srengat, BPBD Kabupaten Blitar, dan relawan saat menyisir Sungai Brantas di Desa Selokajang, Selasa pagi (8/4/2025), untuk mencari SA, warga Dusun Maron yang hilang tenggelam saat mencari ikan menggunakan obat.

JATIMTIMES – Sungai Brantas kembali memakan korban. Seorang pria asal Dusun Maron, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, berinisial SA, dilaporkan hilang tenggelam saat mencari ikan menggunakan obat di Sungai Brantas. 

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin siang, 7 April 2025 sekitar pukul 12.30 WIB dan hingga Selasa siang (8/4/2025), korban belum juga ditemukan.

Baca Juga : 200 Ha Tanah Kas Desa Raib, Thamrin Desak APH Turun Tangan

Petugas gabungan dari Polsek Srengat, BPBD Kabupaten Blitar, dan relawan terus menyisir lokasi kejadian sejak Senin sore. Namun, pencarian sempat dihentikan sementara karena keterbatasan peralatan dan kondisi pencahayaan yang minim. 

Pagi ini, operasi pencarian dilanjutkan dengan bantuan personel dari Tim Basarnas Malang.

Kapolsek Srengat, Kompol Randy Irawan, mengungkapkan, korban SA saat itu sedang mencari ikan bersama delapan orang temannya di sungai yang membelah Desa Selokajang. Mereka menggunakan obat pembius ikan—praktik ilegal yang masih kerap dilakukan di wilayah pinggiran Brantas.

“Korban SA bersama ketujuh temannya membagi tugas. Korban sendiri bertugas mengambil ikan-ikan yang sudah terapung setelah terkena racun,” ujar Kompol Randy. 

Ia menjelaskan bahwa pencarian ikan dengan cara seperti itu sangat berisiko, apalagi jika dilakukan tanpa alat pelindung dan di sungai yang kedalamannya lebih dari tiga meter.

Insiden bermula ketika korban dan tiga rekannya melihat ada gerombolan ikan mengambang di sisi selatan sungai. Tanpa pikir panjang, mereka berenang ke lokasi untuk mengambil hasil buruan. Namun, saat hendak kembali ke sisi utara atau tepi sungai, korban diduga mulai kehabisan tenaga.

“Teman-temannya sempat melihat korban berteriak minta tolong. Mereka mencoba menolong, tapi arus terlalu kuat dan korban akhirnya tenggelam,” tutur Kompol Randy.

Meskipun debit air saat kejadian dikatakan dalam kondisi normal dan tidak sedang banjir, namun kedalaman sungai yang mencapai lebih dari tiga meter menjadi tantangan tersendiri dalam pencarian. Apalagi, permukaan air terlihat tenang tapi dasar sungai bisa sangat licin dan penuh jebakan arus bawah.

Baca Juga : Roman D’Lorenzo: Eksklusivitas dari Foyer hingga Kamar Mandi, Kini Tersedia di Graha Bangunan

Petugas dari BPBD Kabupaten Blitar sejak Senin sore telah berusaha melakukan penyisiran manual dengan menyusuri aliran sungai dan menyelam di titik-titik yang dicurigai sebagai lokasi tenggelamnya korban. Namun hingga menjelang malam, hasilnya masih nihil.

“Karena keterbatasan alat dan kondisi yang tidak memungkinkan, pencarian kami hentikan sementara kemarin sore. Hari ini kami melibatkan Basarnas dari Malang dengan peralatan lengkap,” jelas Randy.

Kabar hilangnya SA menyebar cepat di lingkungan warga. Puluhan penduduk berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan upaya pencarian. Suasana di sekitar tepi sungai tampak penuh sesak sejak pagi tadi, sementara isak tangis dari keluarga korban mewarnai proses evakuasi yang belum juga membuahkan hasil.

Hingga berita ini diturunkan, petugas masih terus menyisir sungai Brantas. Warga diminta tidak mendekat ke area pencarian demi keselamatan bersama. Sementara pihak keluarga hanya bisa berharap keajaiban agar SA segera ditemukan, dalam keadaan apapun.