JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi mengapresiasi seluruh guru TK/Paud se-Kabupaten Malang yang telah memiliki peranan penting dalam memberikan ilmu kepada anak-anak di Kabupaten Malang untuk mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.
Hal itu disampaikan Sanusi saat menghadiri kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gemilang Kecamatan Kepanjen di Gedung PGRI Kabupaten Malang yang berlokasi di Jalan Raya Karangpandan, Kecamatan Pakisaji.
Baca Juga : Ramai Kasus Pemerkosaan di RSHS, Ini Tugas dan Peran Dokter Anestesi
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, bahwa para guru TK dan Paud memiliki peran yang sangat penting di momentum usia anak yang paling krusial. Sanusi juga mengibaratkan guru-guru TK dan Paud seperti sedang mengukir di atas batu ketika memberikan ilmu yang bermanfaat kepada para muridnya.
"Ibu-ibu sebagai guru paud itu akan menanamkan fondasi cikal bakal manusia terbaik. Karena pemberian pendidikan di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu yang artinya kalau kita menanamkan ilmu di masa kecil akan membekas selamanya seperti ukiran yang terpatri di atas batu. Kalau belajar di masa tua bagaikan mengukir di atas air," jelas Sanusi saat memberikan pengarahan pada acara halalbihalal PKG Paud Gemilang Kecamatan Kepanjen, Kamis (10/4/2025).
Sanusi juga berpesan kepada seluruh guru TK dan Paud di Kabupaten Malang untuk menanamkan ilmu agama kepada anak didiknya sejak dini. Karena pemahaman agama sejak dini penting diberikan untuk memperkokoh fondasi karakter anak tersebut.
Selain itu, dengan pemberian pendidikan agama sejak dini akan membuat anak-anak bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sehingga pahala juga akan mengalir kepada para guru yang telah mengajari atau memberikan pendidikan agama anak-anak tersebut. "Insya Allah jaminannya surga," imbuh Sanusi.
Pejabat publik yang pada sekitar tahun 1980-1983 pernah menjadi seorang guru ini juga menyampaikan, bahwa para pendiri bangsa dan para ulama telah menancapkan sebuah pijakan atau dasar yang kuat dalam menjalankan sebuah negara, yakni melalui Pancasila. Di mana pada sila pertama tercantum KeTuhanan Yang Maha Esa yang harus menjiwai sila-sila berikutnya.
"Maka setiap perjuangan untuk Bangsa Indonesia dapat menjadi nilai ibadah. Karena dijiwai oleh sila pertama Pancasila yakni KeTuhanan Yang Maha Esa," ujar Sanusi.
Baca Juga : Ingin Lanjutkan Tren Positif, Disnaker-PMPTSP: Peluang Investasi di Kota Malang Masih Bagus
Lebih lanjut, Sanusi juga menuturkan, bahwa setiap kebahagiaan umat manusia tidak diukur dari banyak atau sedikitnya rezeki yang diterima dari Allah Subhanahuwata'ala. Melainkan ukuran kebahagiaan seseorang dapat dilihat ketika setiap insan manusia mensyukuri segala nikmat dan rezeki yang diterima dari Allah Subhanahuwata'ala.
"Orang yang bahagia, orang yang hidupnya qanaah dan menerima rezeki dari Allah akan diberikan rezeki yang cukup. Ini pegangan hidup kita, kalau ingin bahagia menerima dengan hati yang lapang atau qanaah akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah. Kalau kita sudah bisa mensyukuri dan melaksanakan ibadah kepada Allah itulah orang yang bahagia," kata Sanusi.
Menurutnya, jika setiap umat manusia dapat ikhlas menerima setiap rezeki dan nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahuwata'ala, niscaya orang tersebut akan dapat mengendalikan nafsu untuk menjadi insan yang lebih baik.
"Terima kasih ibu-ibu sudah mengajarkan anak-anak menjadi insan-insan berakhlaqul karimah. Terima kasih terus berjuang untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Kabupaten Malang," pungkas Sanusi.