free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Ramai Kasus Pemerkosaan di RSHS, Ini Tugas dan Peran Dokter Anestesi

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret tenaga medis mengenakan perlengkapan saat hendak mengoperasi. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Seorang mahasiswa kedokteran program spesialis (PPDS) anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) tengah menjadi sorotan usai diduga melakukan pemerkosaan terhadap anak dari pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Selasa (18/3/2025). 

Aksi bejat itu disebut terjadi saat pelaku tengah menjalani praktik klinis. 

Kasus ini pun membuat banyak orang bertanya-tanya, siapa sebenarnya dokter anestesi? Apa saja peran dan tanggung jawabnya di dunia medis? 

Siapa Itu Dokter Anestesi?
Dokter anestesi, atau anestesiolog, adalah dokter spesialis yang bertugas memberikan anestesi atau bius kepada pasien sebelum dan selama prosedur medis, terutama operasi. Namun, tugas mereka tak berhenti sampai di situ. Dokter anestesi juga memiliki peran penting dalam penanganan nyeri, stabilisasi kondisi pasien, hingga perawatan pasca operasi. 

Dilansir dari University of Maryland School of Medicine dan Oxford University Hospitals, berikut adalah rangkuman peran penting seorang dokter anestesi: 

1. Sebelum Operasi: Menilai Kelayakan Pasien
Jauh sebelum pasien masuk ruang operasi, dokter anestesi akan melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka akan memeriksa riwayat medis pasien, alergi, hasil laboratorium, hingga pengalaman sebelumnya dengan anestesi. Tujuannya satu: memastikan pasien cukup aman untuk menjalani tindakan medis. 

Dari penilaian itu, dokter akan menyusun rencana anestesi yang paling cocok—baik anestesi umum (pasien “tidur total”) maupun anestesi regional (membius area tubuh tertentu). 

2. Saat Operasi: Mengawal Kondisi Pasien
Selama tindakan berlangsung, dokter anestesi memegang peran krusial. Mereka memantau fungsi vital seperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, hingga kadar oksigen. Mereka juga yang memastikan pasien tetap tidak sadar, tidak kesakitan, dan tubuhnya dalam kondisi stabil sepanjang prosedur. 

American Society of Anesthesiologists menyebut dokter anestesi bertugas melakukan penilaian medis berkelanjutan, serta menjamin keselamatan dan kenyamanan pasien selama operasi. 

3. Setelah Operasi: Menjaga Pemulihan Awal
Usai operasi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan atau Unit Perawatan Intensif. Di sana, dokter anestesi dan tim medis memantau kondisi pasien, mengevaluasi efek anestesi, dan mengelola rasa nyeri pascaoperasi agar pasien lebih nyaman. 

4. Di Luar Operasi: Ahli Manajemen Nyeri dan Akademisi
Tak hanya di ruang bedah, dokter anestesi juga kerap terlibat dalam pengobatan nyeri kronis, seperti pada pasien kanker atau penyakit saraf. Bahkan, banyak di antara mereka yang menjalani pelatihan tambahan di bidang terapi nyeri untuk mengatasi berbagai jenis nyeri yang sulit ditangani. 

Beberapa dokter anestesi juga aktif di dunia akademik. Mereka menjadi pengajar, peneliti, dan pemimpin dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit. 

Pendidikan dan Gelar Dokter Anestesi
Untuk menjadi dokter anestesi, seseorang harus menempuh pendidikan kedokteran umum, lalu melanjutkan ke Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi. Lulusan program ini akan menyandang gelar Sp.An (Spesialis Anestesi). 

Beberapa dokter juga memilih untuk mengambil subspesialisasi, seperti anestesi pediatrik, anestesi kardiovaskular, terapi intensif, atau manajemen nyeri. Gelar subspesialis berbeda-beda tergantung universitas. 

Misalnya, Universitas Airlangga memberikan gelar Subsp An Ped (K) untuk anestesi anak dan Subsp IT (K) untuk terapi intensif, sementara UGM memberikan gelar Sp.An-KIC untuk anestesi intensive care, dan Sp.An-KAO untuk anestesi obstetri dan critical care. 

Apa Itu Dokter Residen (PPDS)?
Kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh dokter residen anestesi Unpad ini mengundang perhatian karena pelaku masih dalam masa pendidikan. Residen adalah dokter yang sedang menjalani pendidikan spesialis di rumah sakit. Dalam masa ini, mereka aktif praktik langsung di bawah supervisi dokter senior, baik di ruang operasi, IGD, ICU, hingga klinik rawat jalan. 

Masa pendidikan residensi umumnya berlangsung 3–5 tahun, dan menjadi fase penting bagi calon dokter spesialis untuk memperdalam ilmu dan keterampilan di bidangnya. Selain praktik klinis, residen juga wajib mengikuti seminar, konferensi, dan sesi pendidikan lainnya sebagai bagian dari kurikulum akademik.