free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Puguh DPRD Jatim Dorong Pengembangan Pertanian Vertikal, Wujud Apresiasi Panen Raya Padi Kota Malang

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Anggota DPRD Jawa Timur Dapil Malang Raya Puguh Wiji Pamungkas yang turut mengapresiasi panen raya padi di Kota Malang. (Foto: Puguh for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kegiatan panen raya padi yang diselenggarakan di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Senin (7/3/2025) menuai apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya apresiasi dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Daerah Pemilihan (Dapil) Malang Raya Puguh Wiji Pamungkas.

Apresiasi tersebut menyusul pernyataan dari Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Pada serangkaian agenda panen raya padi di lahan Petani Rukun Jaya tersebut, Wahyu mengklaim lahan pertanian padi di Kota Malang berada dalam tren yang positif. Yakni dalam 1 hektare lahan bisa menghasilkan sekitar 8 ton gabah.

Baca Juga : Simak, Ini Masterplan Jatim Gerbang Baru Nusantara dan Tantangan yang Dihadapi

Pernyataan itulah yang kemudian menuai apresiasi dari Puguh atas panen raya padi yang digelar beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Meski demikian, Puguh menyebutkan, di satu sisi penurunan lahan pertanian di Kota Malang juga cukup memprihatinkan.

Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Malang menyebutkan pada tahun 2011 lahan produktif Kota Malang seluas 1.300 hektare. "Pada tahun 2020 turun menjadi 995 hektare, kemudian turun lagi di tahun 2022 menjadi 994 hektare, dan tahun 2023 turun lagi menjadi 985 hektare," ujar Puguh dalam konfirmasinya, Kamis (10/4/2025).

Menanggapi semakin menyempitnya lahan pertanian di Kota Malang, Puguh yang merupakan politisi asli Malang ini, turut menyampaikan pandangannya terkait strategi peningkatkan produktivitas pertanian di lahan terbatas. Strategi tersebut memerlukan inovasi dan pendekatan yang berbeda.

"Kita harus mencari solusi di tengah keterbatasan lahan. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mengadopsi pertanian vertikal dan hidroponik," ujar Puguh yang kini juga menjabat sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Timur ini.

Di sisi lain, Puguh menambahkan, dengan penerapan teknologi nantinya juga dapat memanfaatkan ruang yang terbatas di Kota Malang secara optimal. "Pertanian vertikal memungkinkan kita untuk menghasilkan tanaman dalam lapisan-lapisan vertikal. Sedangkan hidroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman tanpa menggunakan tanah," bebernya.

Pria yang karib disapa dokter Puguh ini juga turut menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi petani. Terutama dalam rangka untuk mengadopsi teknik-teknik pertanian modern.

Baca Juga : Unisba Blitar Kukuhkan Semangat Robbani di Tengah Nuansa Idulfitri

"Pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian modern sangat penting. Sehingga perlu melibatkan para ahli pertanian dan memberikan pelatihan kepada petani lokal untuk memastikan para petani dapat mengelola pertanian mereka dengan cara yang efisien dan berkelanjutan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Puguh juga menekankan akan pentingnya mendukung keberlanjutan ekosistem lokal. "Karena ketika mengadopsi teknologi pertanian modern, kita juga harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Kita harus memastikan bahwa pertanian berbasis teknologi tidak merusak ekosistem alami dan keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya" bebernya.

Lantaran sederet pertimbangan itulah, Puguh turut mendorong terwujudnya kebijakan yang mendukung pertanian perkotaan maupun komunitas petani lokal. "Pertanian perkotaan dapat menjadi solusi yang baik dalam menghadapi keterbatasan lahan," ujarnya.

Meski demikian, Puguh menyebut, beragam solusi pertanian tersebut juga membutuhkan daya dukung pemerintah kepada komunitas petani perkotaan. "Salah satunya dengan memberikan bantuan perlengkapan pertanian vertikal dan hidroponik kepada masyarakat, mewujudkan pembentukan pasar lokal, hingga menciptakan sistem distribusi yang efisien," pungkas Puguh.