free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

DPU Bina Marga Jatim Normalisasi Lereng Terdampak Longsor di Jalur Pacet-Cangar Mojokerto

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Penanganan dampak longsor di jalur Pacet-Cangar, Mojokerto.

JATIMTIMES - Penanganan dampak longsor di jalur Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, terus dikebut. Saat ini, penanganan tersebut mulai menyasar tahap normalisasi lereng, tepatnya di sekitar titik bencana longsor di link 076 Km 70+800 Jalan Raya Sumber Brantas-Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Mojokerto mulai melakukan normalisasi lereng sejak Jumat (11/4/2025). Normalisasi tersebut dilakukan dengan teknik pekerjaan soil bioengineering.

Baca Juga : Mas Ibin Jenguk Lansia Sakit, Bukti Perubahan Layanan Publik Kota Blitar

Pejabat pembuat komitmen wilayah I UPT PJJ Mojokerto Tri Cahyo Utomo menjelaskan, pekerjaan soil bioengineering itu menggunakan bambu yang dipasang sedemikian rupa untuk menyesuaikan lereng yang sudah ada (eksisting). Kemudian setelah soil bioengineering tuntas, pekerjaan selanjutnya adalah menanam vegetasi sekitar atau menggunakan rumput vetiver.

“Fungsi rumput ini adalah untuk melindungi dari hujan maupun air sehingga dapat mencegah terjadinya longsor di kemudian hari," jelas Cahyo.

Pihaknya lebih dulu fokus pada normalisasi lereng atas. Setelah itu, pekerjaan akan berlanjut pada normalisasi lereng bawah. "Jurang di bawah ini pasangan batunya belum dikerjakan. Setelah itu, kami akan berdiskusi lagi dengan para stakeholder apakah ruas ini sudah layak dibuka kembali atau tidak,” jelasnya.

Sebelum memasuki tahap normalisasi lereng, DPU Bina Marga Jatim juga telah mengebut sejumlah pekerjaan dalam rangka penanganan longsor ini. Salah satunya adalah dengan melaksanakan pemasangan dinding penahan tanah (DPT).

Pekerjaan pemasangan DPT tersebut bisa dilaksanakan setelah pembersihan material longsor tuntas dilakukan pada hari ketiga pasca-kejadian longsor, yakni Senin (7/4/2025) lalu.

Baca Juga : Pemkab Malang Bikin Terobosan Olah Sampah di TPA Jadi RDF

“Sehingga pada hari keempat pasca-longsor, yaitu Selasa hingga Kamis (8-10 April 2025), dapat difokuskan untuk pekerjaan DPT, mulai galian sampai pembangunan DPT setingi 3 meter," tandasnya.

Cahyo menegaskan, percepatan penanganan longsor ini terus dikebut oleh DPU Bina Marga Jatim. Dia menambahkan, terdapat kendala utama di lapangan, yakni kondisi cuaca yang anomali, serta mobilisasi material urukan longsoran yang sangat besar, sehingga membutuhkan ekstra-tenaga dan waktu.

“Kami selalu berkoodinasi dengan BMKG. Namun kondisi cuaca di lapangan dalam satu desa ini bisa berbeda tiap jam-nya karena lokasinya berada di hutan. Jadi, kami harus siaga jika turun hujan," ungkapnya.