JATIMTIMES - Sejumlah warganet ramai-ramai mengeluhkan tagihan listrik yang tiba-tiba melonjak drastis. Keluhan itu muncul setelah berakhirnya program diskon tarif listrik 50 persen dari PLN pada akhir Februari 2025.
Salah satu pengguna akun X, @carmen****, mengungkap kekagetannya karena tagihan listriknya naik signifikan, padahal pemakaian tidak banyak.
Baca Juga : Tiga Rekomendasi Slow Bar Cafe dengan Konsep Rumahan di Kota Batu
"Tagihan listrik gue naik jadi 328 ribu!!! Gue nggak pernah pakai mesin cuci, nyetrika juga nggak (karena laundry). Kulkas cuma satu, air PDAM. Ini gue cuma bayarin lampu doang?," tulisnya.
Ia mengaku menggunakan daya listrik 900 watt di rumahnya. Dalam kondisi normal, biasanya ia hanya membayar sekitar Rp 180 ribu hingga Rp 210 ribu per bulan. Namun sejak program diskon usai, tagihannya melonjak jadi hampir Rp 330 ribu.
Senada, akun X @lagigabu*** juga menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan, tagihan listriknya mendadak melonjak dua kali lipat setelah subsidi berakhir.
"Disini apakah ada kelonjakan tagihan listrik juga setelah subsidi 50 persen itu? Kaget banget, setelah promo subsidi abis, tagihan bulan ini jadi 2x lipat," tulisnya.
Ia menyebut, sebelum diskon tarif, tagihannya sekitar Rp 280 ribu sampai Rp 320 ribu. Saat diskon berlaku, tagihan turun jadi Rp 140 ribu. Namun sekarang, setelah diskon berakhir, tagihan langsung membengkak hingga Rp 611 ribu per bulan.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh akun @avenoor***. āTarif naik hampir 50 persen dari harga biasa padahal penggunaan berkurang awkwkwk apa-apaan ini woi @pln_123,ā tulisnya.
Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, PLN pun angkat bicara. Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad menegaskan bahwa tarif listrik sebenarnya tidak mengalami kenaikan.
Baca Juga : Kawasaki Luncurkan CORLEO, Robot Kuda Canggih Bertenaga Hidrogen
"Per 1 Maret 2025, setelah program diskon tarif 50 persen berakhir, tarif listrik kembali diberlakukan normal sesuai penetapan pemerintah. Untuk triwulan kedua 2025 ini, tarif listrik tetap tidak mengalami perubahan," ujar Grahita, dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
Ia menjelaskan, lonjakan tagihan yang dirasakan oleh pelanggan bukan karena tarif naik, melainkan karena kembalinya tarif listrik ke angka normal pasca berakhirnya potongan harga dari pemerintah.
"Adanya lonjakan tagihan listrik bisa disebabkan oleh pemakaian listrik yang meningkat," jelas Grahita.
Grahita juga mengimbau pelanggan pascabayar untuk memantau dan mencermati pola konsumsi listriknya masing-masing. Jika merasa tagihan tiba-tiba melonjak, pelanggan bisa mengecek riwayat penggunaan melalui aplikasi PLN Mobile.
Cara Cek Riwayat Listrik di Aplikasi PLN Mobile
ā¢ Unduh aplikasi PLN Mobile di Play Store atau App Store.
ā¢ Login atau daftar menggunakan email/nomor telepon.
ā¢ Verifikasi akun dengan data diri.
ā¢ Di halaman utama, pilih menu āToken & Pembayaran.ā
ā¢ Masukkan ID Pelanggan Anda.
ā¢ Klik ID pelanggan, lalu pilih āRiwayat Penggunaan.ā
ā¢ Grafik pemakaian dan detail pembelian token akan muncul.
ā¢ Anda juga bisa mengunduh invoice pembayaran jika dibutuhkan.