JATIMTIMES - Kecamatan Bumiaji menjadi salah satu sentra penghasil pertanian bunga mawar. Hingga saat ini para petani bunga mawar Kota Batu sudah memiliki pelanggan setia, bukan hanya dalam kota tetapi dari beberapa pulau. Seperti pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan. Namun pasar terbesarnya adalah Jakarta dan Bali. Setiap dua hari sekali para petani harus memenuhi pesanan dari Jakarta dan Bali. Setidaknya untuk satu kali panen bisa mencapai 60 ribu tangkai.
Hal tersebut diungkapkan Salah satu petani mawar dari Dusun Pagergunung, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Nur Aziz. “Sekali panen bisa dapat 5.000 sampai 7.000 tangkai. Produksi sedang tinggi, bisa sampai 10.000 tangkai,” ucap Aziz, Mingggu (27/2/2022).
Baca Juga : Puluhan Grill Penutup Saluran Drainase di Jalan Patimura Kota Batu Menghilang
“Sekali kirim ke Bali, bisa 60.000 sampai 70.000 tangkai. Ke Jakarta juga sama bisa sampai 60.000 tangkai,” tambah Aziz.
Untuk bisa memenuhi jumlah pesanan tersebut, Aziz bekerjasama dengan kelompok tani (Poktan) lain dalam satu gabungan poktan. Bahkan untuk pengiriman, sudah ada armada khusus yang mengangkut pesanan bunga mawar tangkai ke luar daerah.
Dalam satu minggunya bisa tiga kali pengiriman. "Untuk pengiriman ke Bali dan Jakarta kami bergabung dari tujuh poktan, masih dalam satu gabungan poktan khusus mawar,” imbuh Aziz.
Menurutnya permintaan hingga saat ini terus naik, sayangnya para petani belum dapat memenuhi. Misalnya seperti Bali, permintaannya kini naik menjadi setiap hari. Namun hal itu masih belum bisa dipenuhi.
Baca Juga : Jatah Pupuk Subsidi di Kota Batu Menyusut, Aman Tidak hingga Akhir Tahun?
“Permintaan Bali setiap hari, tapi kami belum bisa memenuhi permintaan. Sanggupnya ya seminggu tiga kali itu,” tutup Aziz,