Sejarawan: Surabaya Kota Pahlawan Sebagai Dapur Nasionalisme 

14 - Jun - 2025, 10:54

Ilustrasi para tokoh bangsa Indonesia asal Surabaya.


JATIMTIMES - Kota Surabaya, yang dikenal dengan julukan "Kota Pahlawan," tidak hanya menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan, tetapi juga diakui sebagai "dapur nasionalisme" yang melahirkan tokoh-tokoh besar bangsa, termasuk di antaranya  Bapak Proklamator Indonesia Ir Soekarno. 

Sejarawan sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr. Purnawan Basundoro menegaskan bahwa Soekarno sendiri mengakui peran penting Surabaya dalam pembentukan karakternya. 

Baca Juga : Efek Penertiban Parkir, Forum Solidaritas Madura Indonesia Ancam Demo Besar-besaran di Surabaya 

Lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901, Soekarno menghabiskan masa remajanya di beberapa kota dan akhirnya kembali lagi ke Kota Surabaya saat usia sekolah.

“Meskipun sempat berpindah ke beberapa kota lain di Jawa Timur seperti Jombang, Mojokerto, Tulungagung, dan Sidoarjo, Soekarno kembali ke Surabaya untuk menempuh pendidikan di Hogere Burgerschool (HBS) pada usia 15 tahun,” ujar Prof. Purnawan.

Masa-masa inilah tersebut yang menjadi periode keemasan bagi Soekarno untuk menyerap berbagai pemikiran dari para tokoh pergerakan asal Surabaya seperti, H.O.S Tjokroaminoto, Dr Soetomo dan lainnya.

Prof. Purnawan menjelaskan bahwa kepribadian Soekarno sangat ditentukan oleh lima hal, salah satunya adalah kondisi Kota Surabaya pada awal abad ke-20. Surabaya kala itu merupakan kota industri terbesar di Hindia Belanda, dengan kaum buruh yang kerap diperlakukan semena-mena oleh pemerintah kolonial. Kondisi ini membentuk kepedulian Soekarno terhadap rakyat kecil dan mendorongnya untuk melawan ketidakadilan.

Salah satu faktor terpenting dalam pembentukan pemikiran Soekarno ialah ketika Bung Karno muda tinggal di rumah H.O.S Tjokroaminoto di Peneleh, yang kini telah resmi menjadi museum. Kala itu, Rumah Tjokroaminoto menjadi pusat berkumpulnya para tokoh pergerakan dari berbagai kota dengan ideologi yang beragam, mulai dari Semaun, Musso, hingga Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

Setiap malam, Soekarno diajak Cokroaminoto untuk menemui masyarakat dan berdiskusi. Ia juga mendapatkan pelatihan menulis melalui surat kabar Utusan Hindia yang dipimpin Tjokroaminoto. 

“Selama di Surabaya, Soekarno mengaku telah menulis 500 artikel yang dimuat di berbagai surat kabar. "Lingkungan Surabaya itu benar-benar membawa pengaruh pada pembentukan karakter seorang Soekarno," ujar dia...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Kota Surabaya, Soekarno, kota pahlawan,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette