free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik Jelang Iduladha, Gerakan Pangan Murah Diserbu Warga

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Gerakan pangan murah diserbu warga di Balai Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Menjelang Hari Raya Iduladha, sejumlah kebutuhan bahan pokok mulai mengalami kenaikan harga. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu mengantisipasi salah satunya dengan gerakan pangan murah (GPM) di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa (3/6/2025).

Dalam waktu sekitar satu jam saja, meja yang menjual sembilan bahan pokok (sembako) hampir ludes diserbu warga. GPM itu juga jadi upaya stabilisasi harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN).

Baca Juga : Penurunan Harga Hortikulutura Picu Deflasi di Kota Malang

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu Lestari Aji mengatakan, lonjakan harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan perlu diantisipasi. Seperti yang sudah terjadi di pasaran, pantauan Distan-KP mencatat kenaikan harga beberapa komoditas. Seperti cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras dan sebagainya.

"Kalau menjelang Hari Raya Iduladha memang ada kenaikan permintaan karena kebutuhan. Otomatis harga naik," ungkapnya.

Aji menyebut GPM jadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok seiring peningkatan jumlah permintaan. Tidak hanya untuk diakses wilayah saja, melainkan warga desa lain, atau masyarakat umum juga diperbolehkan datang dan berbelanja.

"Tahun ini kami gelar di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji. Setiap tahun kami gilir beberapa desa lain," imbuhnya.

Dikatakannya, ada sekitar 15 peserta yang bergabung dalam GPM Desa Bulukerto. Dia merinci, beberapa bahan pangan yang disediakan antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan masih banyak lagi.

"Ada juga disediakan berbagai olahan produk UMKM dan frozen food," katanya.

Baca Juga : PASI Kota Malang Optimis Mampu Raih 8 Emas di Porprov IX Jatim 2025

Ada beberapa stok yang disediakan seperti beras mencapai 100 kantong 3 kg, minyak goreng merek Rembulan sebanyak 144 botol atau sekitar 150 liter karton dan Minyakita Premium sebanyak 60 botol atau setara 60 liter. Lebih lanjut, bawang merah dan bawang putih sebanyak 65 kilogram, telur ayam ras sebanyak 200 kilogram dan sebagainya.

Dalam GPM, bahan pangan itu dijual di bawah harga pasar. Seperti beras yang harga idealnya Rp 72 ribu dijual mencapai Rp 69 ribu. Kemudian, bawang merah dan bawang putih yang idealnya Rp 30 ribu per kilogram dibanderol dengan harga Rp 27 ribu. Sedangkan, daging ayam ras yang idealnya Rp 30 ribu dibanderol dengan harga Rp 24 ribu per kilogram. Kemudian tomat yang di pasaran seharga Rp 10 ribu, hanya dijual menjadi Rp 8 ribu saja per kilogram.

Aji berujar, beberapa komoditas terjual dalam sekejap seperti beras, cabai, tomat, daging ayam ras yang ludes dalam kurun waktu satu jam saja. Kemudian, masyarakat juga mengular saat membeli telur dengan harga sangat murah.

"Stok bahan pokok relatif aman tidak ada kelangkaan.Kenaikan harga beberapa komoditas juga tidak begitu signifikan. InsyaAllah, kebutuhan masyarakat Kota Batu dapat tercover," pungkas Aji.