JATIMTIMES - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Pratikno melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur. Salah satunya ke Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Dalam lawatannya ke Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah, Pratikno didampingi Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Ojat Darojat, Staf Khusus Bidang Kerukunan Beragama Ulun Nuha, Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib, Direktur Universitas Terbuka Malang Lilik Sulistyowati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji, serta jajaran Forkopimcam Singosari.
Baca Juga : Mas Dhito Pastikan Kawal Pendidikan Anak di Sekolah Rakyat
"Jadi kunjungan ini dari rangkaian kunjungan saya ke Jawa Timur. Salah satunya adalah untuk launcing sentra layanan UT (Universitas Terbuka) di pesantren," ungkap Pratikno, Senin (14/7/2025).
Mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan, program Salut atau Sentra Layanan Universitas Terbuka ini merupakan terobosan yang sangat bagus dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas pendidikan bagi para santri di lingkungan pondok pesantren maupun masyarakat umum.
"Ini adalah bagian upaya mempercepat pendidikan bagi para pengasuh, ustaz, tidak banyak keluar dari pesantren tetapi tetap bisa menikmati pendidikan jenjang perguruan tinggi. Oleh karena itu, pendidikan formal di UT bisa jalan dan santrinya bisa jalan," jelas Pratikno.

Menurut Pratikno, kunjungannya dalam melihat dan mengapresiasi perkembangan program salut dari Universitas Terbuka di Kabupaten Malang bukanlah yang pertama. Sebelumnya, pihaknya telah berkunjung ke Kota Surabaya dan Kediri untuk melakukan kegiatan serupa.
"Ini bukan yang pertama. Sebelumnya sudah kami lakukan di Surabaya, Kediri, dan lalu di sini," ucap Pratikno.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang PMK RI Bidang Kerukunan Beragama Ulun Nuha menambahkan, pemerintah telah berkomitmen memberikan perhatian yang sangat serius terhadap akses ke pendidikan tinggi untuk seluruh anak bangsa, termasuk para santri yang berada di lingkungan pondok pesantren.
"Para santri yang ada di pesantren itu juga anak bangsa dan memiliki hak sama mendapatkan akses pendidikan tinggi," ujar Ulun Nuha.
Baca Juga : Kemenko PMK Fokus Bangun SDM Unggul di Pondok Pesantren
Namun, menurut Ulun, di lingkungan pondok pesantren terdapat tantangan yang dihadapi oleh para santri, yakni santri tidak bisa keluar dari lingkungan pondok pesantren.
"Cuma di pesantren itu ada tantangannya. Mereka tidak bisa keluar dari pondok. Maka, sentra layanan Universitas Terbuka (Salut) merupakan alternatif mendapatkan akses pendidikan tinggi, bagi santri, gus, ning, dan ustaz. Tentu ini menjadi kampanye yang sangat baik bagi pesantren untuk mengambil kesempatan ini dan santri bisa berkuliah," jelas Ulun Nuha.
Direktur Universitas Terbuka Malang Lilik Sulistyowati menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran menteri koordinator bidang PMK beserta jajaran di Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah untuk melihat langsung program Salut dari Universitas Terbuka di Kabupaten Malang. Program salut sendiri mulai dijalankan di tahun 2025.
"Tujuan Salut mendekatkan ke masyarakat. Kalau ini saja berada di tempat yang jauh, mahasiswa kan jauh, sudah di sini dijadikan sentra layanan. Nanti kami berkomunikasi dengan pengelolanya. Di sini bisa melayani mahasiswa, bisa ujian, tutorial, dan lain-lain. Ini sebagai kampus, kami melakukan itu yakni multilevel layanan," pungkas Lilik.