JATIMTIMES - Empat orang anak mengaku namanya tiba-tiba hilang dari daftar siswa baru di SMP Negeri 2 Malang. Nama mereka tiba-tiba hilang meskipun sudah melakukan daftar ulang di SMP Negeri 2 Malang.
Keempat siswa tersebut yakni Adelia Syakira Nasution, Adelia Safitri, Zam Zam Anugrah Gusti, dan Aufarrelly Theo Yovanizam. Keempatnya mengaku telah melakukan daftar ulang di SMPN 2 Malang.
Baca Juga : 6 Persiapan Penting sebelum Masuk Sekolah Usai Libur Panjang, Catat Pesan Mendikdasmen!
Namun sayangnya, usai melakukan daftar ulang, nama keempat siswa tersebut justru tidak muncul dalam daftar pembagian kelas. Hal tersebut mengejutkan wali murid keempat siswa tersebut.
Salah satunya diakui oleh wali murid bernama Adelia Syakira Nasution, Imam Subandi (53). Ia mengaku telah menerima pesan WhatsApp dari Ketua Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMPN 2 Malang Ronny Afrian.
Imam menjelaskan, pesan yang ia terima tersebut berisi link atau tautan untuk mengakses google form daftar ulang cucunya di SMPN 2 Malang.
Usai daftar ulang, Imam mendapat email balasan dari akun bernama [email protected]. Dalam balasan email tersebut, berisi dokumen berbentuk pdf sebagai bukti bahwa cucunya telah telah melakukan daftar ulang.
"Silakan unduh lampiran bukti telah melaksanakan daftar ulang pada pelaksanaan SPMB tahun pelajaran 2025-2026 di SMP Negeri 2 Malang," keterangan dalam pesan email tersebut.
Informasi didapat JatimTIMES, para siswa yang dinyatakan diterima di SMPN 2 Malang telah diumumkan di sekolah. Yang selanjutnya, siswa yang bersangkutan diminta untuk melakukan daftar ulang melalui tautan berisi google form.
Dalam hal ini, siswa yang diketahui tak kunjung melakukan daftar ulang akan dihubungi oleh pihak sekolah melalui pesan WhatsApp agar selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh wali siswa yang bersangkutan.
Namun, Imam mengaku terkejut saat mengetahui nama cucunya tak ada dalam daftar siswa saat pembagian kelas meskipun telah melakukan daftar ulang.
Kepada JatimTIMES, ia menunjukkan tangkapan layar berisi jendela percakapan WhatsApp dari pihak sekolah kepadanya. Ia mengaku bahwa isi percakapan tersebut merupakan tautan berisi google form untuk daftar ulang yang ia terima dari pihak sekolah.
Baca Juga : Kerajaan Surabaya: Jejak Keturunan Sunan Ampel, Rival Abadi Mataram
Namun sayangnya, tanpa alasan yang ia ketahui secara pasti, percakapan tersebut justru dihapus setelah ia mengakses tautan yang dikirim. Termasuk saat usai melakukan daftar ulang.

Kepada JatimTIMES, Ketua SPMB SMPN 2 Malang Ronny Afrian mengakui bahwa pihaknya mengirim pesan berupa link berisi Google form daftar ulang di sekolahnya.
Ronny mengaku bahwa pesan tersebut memang ia hapus. Ronny beralasan bahwa nama siswa tersebut ternyata tidak tercantum pada daftar nama siswa yang diterima di SMPN 2 Malang.
"Itu saya hapus, karena ada penyusup yang masuk agar tidak menjadi-jadi. Tidak ada nama (siswa tersebut) dalam rekapan (daftar siswa yang diterima di SMPN 2 Malang, tapi masuk dalam google form, makanya saya hapus (pesan WhatsApp)," ujar Ronny melalui sambungan telepon, Sabtu (12/7/2025) malam.
Ia tidak menyebut secara pasti bahwa hal tersebut sebagai sebuah kesalahan. Sebab, menurut Ronny, tautan berisi google form tersebut dapat diakses oleh siapa pun.
"Tapi untuk nama yang diterima di sekolah (SMPN 2 Malang) itu sudah ada rekapannya," imbuh Ronny.
Sehingga, lanjut Ronny,, ada kemungkinan bahwa terdapat semacam siswa susupan yang tiba-tiba melakukan daftar ulang melalui Google form SMPN 2 Malang meskipun namanya tidak terdaftar sebagai siswa baru. L Bahkan tak tertutup kemungkinan hal tersebut juga terjadi pada keempat siswa tersebut.