JATIMTIMES - Peluncuran 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih yang direncanakan Presiden RI Prabowo Subianto akan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional 2025, batal digelar.
Hal itu diungkap Wakil Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono. Menurut Ferry, sebelumnya memang direncanakan peluncuran 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih akan digelar pada Hari Koperasi Nasional. Namun, agenda kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto di luar negeri yang membuat rencana peluncuran 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih batal digelar di Hari Koperasi Nasional 2025.
Baca Juga : Kapolri Listyo Sigit Ziarah ke Makam Bung Karno, Refleksi Keteladanan Sambut HUT ke-79 Bhayangkara
Ferry menjelaskan, pembahasan perubahan jadwal peluncuran 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih ini dilakukan pada agenda rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan Satuan Tugas Percepatan Pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Hambalang, Kabupaten Bogor, Senin (23/6/2025) lalu.
"Sebelumnya (80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih akan diluncurkan) tanggal 12 Juli 2025 yang bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Tetapi karena Pak Presiden masih ada kegiatan di luar negeri, jadi baru selesai tanggal 17 Juli 2025 malam. Sehingga Presiden memutuskan untuk pengumumannya disampaikan pada 19 Juli 2025," jelas Ferry, Rabu (25/6/2025).
Pihaknya menjelaskan, Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah yang direncanakan akan menjadi lokasi peluncuran 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih. Pihaknya juga telah berkunjung ke Kabupaten Banyumas pada Sabtu (21/6/2025) lalu untuk melakukan ziarah ke makam Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo yang merupakan kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Ferry menyebut, Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo merupakan salah satu sosok pejuang dan salah satu peletak dasar sistem ekonomi Pancasila. Pada masa kepemimpinan Presiden RI Soekarno dan Wakil Presiden RI Moh. Hatta, Margono merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
"Terakhir kami mengunjungi Kabupaten Banyumas sekaligus mempersiapkan mock up atau percontohan. Kalau misalkan nanti Presiden ingin melaksanakan kegiatan Hari Koperasi Nasional di sana," ujar Ferry.
Lebih lanjut, saat berkunjung ke Kabupaten Banyumas, Ferry menemukan naskah dokumen lama sekitar tahun 1960-an tentang pola pembangunan semesta berencana. Di mana pada naskah dokumen-dokumen lama tersebut, nama Margono merupakan salah satu pakar yang merumuskan di dalam dewan perancang nasional pola pembangunan semesta berencana.
"Di dalamnya berisi tentang prioritas pembangunan desa melalui koperasi. Saya rasa Pak Presiden ingin melanjutkan dan menuntaskan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu, perintis, pejuang kemerdekaan, terutama memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa hadir di rumah-rumah dan di piring-piring rakyat," pungkas Ferry.