free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Kuatkan Gerakan Gemar Makan Ikan, Bupati Sanusi Panen Ikan Nila 7 Ton di Desa Sumberporong Lawang

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Bupati Malang HM. Sanusi bersama Ketua Forikan Kabupaten Malang sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi didampingi Kepala Desa Sumberporong Idhinningrum saat panen ikan nila di kolam budidaya ikan nila di Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (24/6/2025). (Foto: Dok. Prokopim Setda Kabupaten Malang for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi didampingi Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Malang sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi beserta Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring dan Kepala Desa Sumberporong melakukan panen raya ikan nila di kolam budidaya ikan nila di Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. 

Kegiatan panen raya ikan nila tersebut dikemas dalam agenda sosialisasi gemarikan atau gerakan memasyarakatkan makan ikan serta program pencegahan stunting bertajuk centing mami atau pencegahan stunting melalui memasyarakatkan makan ikan di kolam budidaya ikan nila yang berlokasi di Perumahan Griya Husada, Desa Sumbeporong. 

Baca Juga : Permudah Klaim, BPJS Ketenagakerjaan Minta Peserta Maksimalkan JMO

Sanusi menyampaikan, panen ikan nila ini merupakan wujud dari penguatan gerakan memasyarakatkan makan ikan atau gemarikan di masing-masing desa sebagai implementasi dari program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yakni terkait penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Malang maupun nasional. 

"Kita mendukung program Pak Presiden gemar makan ikan. Anak ini adalah investasi masa depan dunia akhirat yang akan mendoakan kita ketika kita berpulang ke Rahmatullah. Kita harus memberikan teladan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Sumberporong dan Kabupaten Malang," ujar Sanusi, Selasa (24/6/2025). 

gemarikan.

Pejabat publik yang memiliki latar belakang sebagai petani dan pengusaha tebu ini menuturkan, bahwa gerakan memasyarakatkan makan ikan ini juga harus di awali dengan produksi ikan yang baik, sehingga program gemarikan dapat berjalan dengan bagus. 

"Gerakan memasyarakatkan makan ikan di awali dengan produksi ikan agar gerakan makan ikan dapat berjalan dengan bagus, ikannya sudah tersedia di desa-desa dengan budidaya ikan nila yang dimotori oleh Dinas Perikanan. Sehingga setiap desa sekarang sudah bisa menghasilkan ikan nila seperti ini dan hasilnya kita bagikan kepada masyarakat. Bibitnya gratis, pakannya juga gratis, kita berikan semua," jelas Sanusi. 

Pihaknya mengatakan, bahwa Februari 2025 lalu, Pemerintah Desa Sumberporong telah menerima bantuan hibah berupa 26 ribu bibit ikan nila dan 4 ton pakan dari Dinas Perikanan Kabupaten Malang. Lalu setelah empat bulan kolam budidaya beroperasi, ikan nila yang dihasilkan mencapai tujuh ton. 

"Berdasarkan laporan Kelompok Mina Makmur. hasilnya 7 ton, pakannya 4 ton diberikan kepada ikan semua, hasilnya luar biasa. Nanti dikasih bibit ikan 4 ton lagi. Jika hasilnya bisa tetap 7 ton, maka kalau dijual Rp 20 ribu per kilogram hasilnya Rp 140 juta," jelas Sanusi. 

Pada intinya, Sanusi mengapresiasi upaya dari Pemerintah Desa Sumberporong bersama Kelompok Mina Makmur beserta masyarakat lainnya yang telah bekerja keras membudidayakan bibit ikan nila pemberian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Perikanan kepada Pemerintah Desa Sumberporong. 

Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong kepada pemerintah desa lainnya di Kabupaten Malang, khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Lawang untuk dapat memanfaatkan tanah kas desa yang kurang produktif dengan dukungan sumber air di sekitar desa agar dapat membuat kolam budidaya ikan nila atau ikan lele. 

"Sehingga setiap desa bisa menghasilkan ikan nila seperti ini dan hasilnya kita bagikan kepada masyarakat. Bibitnya gratis, pakannya juga gratis. Kita berikan semua. Kalau produksinya itu rata-rata bisa enam ton. Distribusinya ke pasar, sebagian di ekspor ke Belanda melalui Pak Indra di Turen," jelas Sanusi. 

Baca Juga : Bupati Gresik Lepas Ekspor Perdana Produk UMKM 10 Ton Pakan Ternak Tujuan Malaysia

Selain melakukan panen ikan nila, Sanusi bersama rombongan juga melakukan penyebaran benih ikan nila di dua kolam budidaya ikan nila milik Pemerintah Desa Sumberporong yang dikelola Kelompok Mina Makmur. 

olahan ikan.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan melakukan makan olahan ikan nila, mulai nugget ikan, sempol ikan, ikan nila goreng asam manis, hingga ikan nila bakar kecap, disertai penyerahan paket olahan ikan kepada ibu-ibu yang memiliki balita sebagai upaya pencegahan stunting. 

Sementara itu, Kepala Desa Sumberporong Idhinningrum mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Bupati Malang HM. Sanusi, Ketua Forikan Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring yang telah memberikan hibah 26 ribu bibit ikan nila kepada Pemerintah Desa Sumberporong. 

"Untuk mempersiapkan dua kolam ini kami dibantu oleh Dinas PUSDA Kabupaten Malang termasuk untuk penggunaan alat berat. Dua kolam ini berdiri di tanah kas desa seluas 2.000 meter persegi yang dibangun sejak Desember 2024 dan beroperasi pada Februari 2025 yang bersamaan dengan pelepasan 26 ribu bibit ikan nila dan penggunaan 4 ton pakan ikan," jelas Idhinningrum. 

Pihaknya menyebut, sejak awal beroperasi, dua kolam budidaya ikan nila ini telah dikelola oleh Kelompok Mina Makmur. Dengan pengoptimalan empat ton pakan ikan pemberian dari Dinas Perikanan Kabupaten Malang, ikan nila yang dipanen mencapai tujuh ton pada Juni 2025. Bahkan ada ikan nila yang memiliki berat satu kilogram. 

"Untuk panen pertama ini sudah habis dipesan oleh masyarakat sekitar. Pendapatannya mencapai Rp 160 juta an. Ke depan dari pengelolaan kolam budidaya ikan nila ini akan dikembangkan di tanah kas desa sumberporong lainnya. Karena kita masih punya banyak lahan kosong," pungkas Idhinningrum.