free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Dorong Pendapatan Lebih, Ratusan Buruh Linting Rokok di Kota Malang dapat Pelatihan dan Bantuan Alat

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

Stik Playstation
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyalurkan bantuan kepada buruh linting rokok.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Sebanyak 600 buruh pabrik rokok di Kota Malang mendapatkan pelatihan dan bantuan alat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Secara simbolis, bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, pada Rabu (25/6/2025).

Program tersebut memanfaatkan anggaran yang bersumber pada dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan bentuk nyata upaya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga linting rokok. 

Baca Juga : Bagikan Dividen Rp 962 Miliar, PT Gudang Garam Umumkan Direksi Baru RUPST 2025

"Ini dari DBHCHT, salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan buruh rokok. Selain bekerja di pabrik, mereka juga dibekali keterampilan tambahan agar bisa menambah penghasilan dari rumah," ujar Wahyu.

Bantuan yang disalurkan sendiri menyesuaikan dengan minat dan keahlian para penerima manfaat. Beberapa diantaranya seperti mesin jahit, peralatan membuat kue hingga perlengkapan untuk membuat kopi. 

"Bantuan ini memang dibutuhkan oleh pekerja tersebut sesuai dengan ketrampilan. Mereka nanti juga akan dibekali pelatihan agar mampu memanfaatkan alat tersebut secara maksimal," tutur Wahyu.

Tak hanya memfasilitasi pelatihan dan bantuan saja, pada kesempatan tersebut dirinya juga menegaskan komitmennya untuk memerangi peredaran rokok ilegal. Dirinya menilai, berkurangnya rokok ilegal akan berdampak pada meningkatnya pendapatan negara. 

Jika pendapatan negara meningkat, maka DBHCHT yang diterima oleh setiap daerah juga akan turut naik. Sedangkan menurut Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, langkah tersebut merupakan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga : Mahasiswi KKN STIKES Sukma Wijaya Sampang Dorong Perubahan Gaya Hidup Sehat di Desa Dharma Camplong

“Kami memberikan pelatihan keterampilan tambahan bagi tenaga linting rokok, agar mereka bisa berusaha di rumah. Tujuannya agar pendapatan mereka meningkat,” ucap Eko.

Lebih lanjut, ditambahkan bahwa di tahun ini DBHCHT yang dialokasikan untuk program tersebut hampir mencapai Rp 5 miliar. Untuk 600 peserta tersebut berasal dari 40 pabrik rokok di Kota Malang, yang secara keseluruhan mempekerjakan sekitar 19.000 buruh linting. Selama dua tahun terakhir, Pemkot Malang telah menjangkau hampir 1.200 buruh untuk mengikuti program tersebut.

"Untuk data calon peserta, sebelumnya telah dikumpulkan langsung dari lapangan dengan pendekatan jemput bola. Bahkan, mereka yang sudah memiliki usaha kecil seperti menjahit, berjualan kopi, atau membuat kue kering, turut didampingi agar usahanya bisa berkembang dan terintegrasi sebagai UMKM binaan Diskopindag, termasuk dalam hal perizinan," pungkas Eko.