JATIMTIMES - Kurang dari sebulan jelang launching serentak pada 14 Juli 2025 mendatang, progres rehabilitasi gedung Sekolah Rakyat di Kota Batu disebut sudah 86 persen. Sekolah Rakyat yang bertempat di Panti Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bima Sakti Kota Batu itu ditemukan banyak catatan berupa koreksi dan perbaikan.
Catatan tersebut diberikan Plt Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Mayjen TNI (Purn) Harianto saat meninjau langsung progres rehabilitasi Sekolah Rakyat di PPSPA Kota Batu pada Kamis (19/6/2025). Dirinya datang bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani.
Baca Juga : Grand Mercure Malang Ajak Anak Asuh Liburan ke New Wisata Wendit di Masa Libur Sekolah
Harianto memantau langsung dengan berkeliling di hampir semua lokasi yang mendapat penanganan perbaikan di PPSPA. Meski mayoritas bangunan tidak berubah, pembenahan beberapa aspek menjadi sorotan serius.
Harianto mengungkapkan, ada beberapa poin koreksi yang menjadi catatan progres rehabilitasi. Mulai dari pemasangan paving di sepanjang lorong gedung sekolah. "Catatan penting harus terpasang secara rapi, maka kami minta untuk dibuat sebaik mungkin. Karena kami berusahalah tetap memuliakan siswa sebaik mungkin," ujarnya.
Pihaknya juga menyoroti kelancaran sirkulasi udara di setiap ruang yang harus diperhatikan. Beberapa ruang kelas yang ditinjau hingga laboratorium dipastikan memiliki kualitas udara yang baik agar memudahkan konsentrasi selama proses belajar mengajar.

Perbaikan juga dilakukan di lapangan utama agar memudahkan siswa dalam berkegiatan di luar kelas. Seperti olahraga hingga upacara. "Tentunya program ini kan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai meski nanti ditujukan kepada siswa kurang mampu," jelas Harianto.
Aula, bagian toilet, kamar tidur, musala hingga dapur tak luput dari peninjauan. Estimasi luas UPT PPSPA mencapai 9,7 hektar, di dalamnya sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang pembelajaran yang dirasa lengkap.
Ia menegaskan jika gedung yang sudah ada berupa aset Kemensos dan Dinsos dan dimanfaatkan untuk sekolah rakyat seperti halnya UPT PPSPA bersifat sementara. Sebab, pemerintah pusat menargetkan launching serentak program tersebut pada 14 Juli mendatang.
Baca Juga : Sengketa 13 Pulau Bisa Hambat Pembangunan Daerah, DPRD Desak Gubernur Segera Turun Tangan
"Ke depan, tentu ada potensi pembangunan di kawasan yang sifatnya permanen," tuturnya.
Sementara itu, kapasitas sekolah rakyat angkatan pertama mencapai 100 orang. Kemudian seiring berjalannya waktu, ada potensi penambahan hingga 150 siswa. Bahkan, jika sifatnya sudah permanen akan mampu menampung hingga 200 siswa per angkatan. Ia menargetkan akhir bulan Juni sudah siap 100 persen. Atau setidaknya satu minggu pasca peninjauan hari ini.
Untuk diketahui, perbaikan gedung tersebut langsung ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Republik Indonesia (RI). Proyek tersebut langsung dikerjakan oleh kontraktor dari PT Nindya Karya. Kontrak pengerjaan rehabilitasi dimulai sejak tanggal 10 Mei lalu dan ditarget tuntas pada 8 Juli mendatang. Seluruh pendanaan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen-PUPR).