free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Umroh Diperketat Usai Musim Haji 2025, Ini Aturannya 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret jemaah haji memadati area Ka'bah, Mekkah. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Setelah tidak menerbitkan visa haji furoda pada musim haji 2025, Pemerintah Arab Saudi kini kembali mengetatkan aturan ibadah, kali ini untuk umrah. Melalui kebijakan terbaru, penerbitan visa umrah kini hanya bisa dilakukan jika jemaah memesan hotel yang sudah mengantongi izin resmi dari otoritas terkait di Arab Saudi.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kementerian Haji dan Umrah serta Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Salah satu poin dalam kebijakan tersebut adalah jemaah haji wajib reservasi hotel yang telah memiliki tasreh atau izin resmi dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata.

Baca Juga : Jamaah Haji Asal Madura Ungkap Sering Keleleran, Ini Sejumlah Catatan Penting Bagi Pemerintah

Dilansir dari Instagram resmi @amphuri, sistem baru ini akan diberlakukan mulai 14 Zulhijah 1446 H atau 10 Juni 2025. Sementara jemaah umrah sudah bisa masuk ke Arab Saudi pada 15 Zulhijah 1446 H atau 11 Juni 2025. 

Menurut keterangan Amphuri, aturan baru ini akan berdampak pada proses penerbitan visa karena makin banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Termasuk hotel di Arab Saudi yang semakin diperketat. Apalagi jika hotel belum punya izin dan belum disetujui dalam sistem, maka visa umroh tidak bisa diterbitkan. 

Berikut ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi hotel sebelum digunakan sebagai akomodasi jemaah:
• Hotel harus memiliki izin resmi (tasreh) dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi.
• Harus sesuai dengan program perjalanan yang diajukan, misalnya tiga malam di Madinah dan empat malam di Mekkah.
• Data hotel dan reservasi harus dimasukkan dan divalidasi melalui platform Nusuk, baik oleh wholesaler maupun pemesanan langsung.

Jika dibandingkan dengan musim umrah sebelumnya, aturan kali ini jauh lebih ketat. Tahun lalu, visa umrah masih bisa diterbitkan dengan menggunakan Booking Reference Number (BRN). Namun, sistem itu dinilai rawan disalahgunakan karena memungkinkan pemesanan hotel yang tidak sesuai dengan program perjalanan. 

Baca Juga : Wisatawan 2025 Lebih Pilih Malaysia Dibanding Thailand, Ini Alasannya

Langkah ini, menurut AMPHURI, merupakan bentuk pengawasan yang lebih ketat dari otoritas Saudi terhadap pelaksanaan ibadah umrah. Pihaknya ingin memastikan bahwa semua aspek, mulai dari akomodasi hingga program perjalanan, sesuai dengan standar resmi.

Amphuri juga mengimbau seluruh pihak, baik jemaah maupun travel, untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih akomodasi. Para jemaah umroh juga harus memastikan bahwa travel jelas, termasuk hotel yang dipesan memiliki izin resmi yang masih aktif, dan program perjalanan sesuai dengan rincian akomodasi. Sebab semua data reservasi harus masuk sistem Nusuk dan telah disetujui.