JATIMTIMES - Flores Timur, Selasa 17 Juni 2025, pukul 17.35 WITA — Gunung Lewotobi Laki‑Laki kembali meletus dahsyat, menyemburkan kolom abu setinggi sekitar 10.000–11.500 meter dari puncak kawah. Berikut kronologinya:
1. Peringatan Dini & Peningkatan Aktivitas
Sejak tanggal 16–17 Juni, PVMBG mencatat peningkatan signifikan: lebih dari 50 kejadian gempa vulkanik dalam dua jam, meliputi gempa embusan, tremor non-harmonik, low frequency, hybrid, dan tektonik jauh.
Baca Juga : Wabup Lathifah Koordinasi Langsung Percepatan Pembangunan di Kabupaten Malang dengan Wapres Gibran
"Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat, sehingga tingkat aktivitas dinaikkan dari Level III‑Siaga menjadi Level IV‑Awas," terang petugas PVMBG, Wafid.
Data deformasi dari tiltmeter, GPS, dan InSAR menunjukkan "inflasi" tubuh gunung, menandakan tekanan magma yang meningkat.
2. Detik-detik Erupsi
Tepat pukul 17.35 WITA, kolom abu kelabu pekat membumbung ke langit, teramati hingga lebih dari 11.584 meter di atas permukaan laut. Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 6 menit 53 detik. Arah sebaran abu mencakup hampir semua penjuru mata angin, dan terjadi hujan kerikil ringan di beberapa wilayah sekitar.
3. Status Awas dan Zona Bahaya
Setelah erupsi, PVMBG langsung menaikkan status menjadi Level IV (Awas). Zona bahaya meliputi radius 7 km dari pusat erupsi, diperluas hingga 8 km di sektor barat daya dan timur laut.
Imbauan resmi disampaikan oleh petugas Pos Pengamatan, Yohanes Kolli Sorywutun:
“Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari pusat kawah, serta sektoral 3 km utara‑timur laut dan 5 km sektor timur laut. Jangan percaya informasi tidak jelas sumbernya.”
4. Ancaman Lahar dan Imbauan Warga
Potensi lahar hujan menjadi ancaman nyata, terutama bagi wilayah aliran sungai dari hulu Gunung Lewotobi ke desa-desa seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Nurabelen, Klatanlo, Boru, dan Nawakote.
Baca Juga : Kopenhagen Geser Wina Jadi Kota Paling Nyaman Buat Tempat Tinggal di Dunia 2025
Masyarakat diminta tetap tenang, mengikuti arahan Pemda dan BPBD setempat, serta menggunakan masker bila terjadi hujan abu.
5. Dampak Visual & Jarak Jangkauan
Kolom abu membentuk awan jamur raksasa yang terlihat dari jarak 90–150 km, bahkan terpantau jelas dari Kota Maumere. Fenomena visual ini memperkuat urgensi tanggap darurat di wilayah Flores Timur dan sekitarnya.
6. Respons Instansi & Tindak Lanjut
PVMBG bekerja sama dengan BPBD, Pos Pengamatan di Pululera, Pemda, dan BNPB untuk pemantauan kondisi secara real-time. Otoritas penerbangan telah menetapkan red alert untuk rute terdampak abu vulkanik.
Negara tetangga seperti Jepang juga dilaporkan memantau kemungkinan dampak lebih lanjut, termasuk potensi tsunami meskipun hingga kini belum ada indikasi signifikan.
Simpulan
Dalam tempo singkat, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berkembang dari peningkatan aktivitas menjadi letusan eksplosif dengan kolom abu hingga 11,5 km dan status tertinggi Level IV (Awas). Zona bahaya diperluas, masyarakat diimbau waspada terhadap potensi lahar dan dampak penerbangan, serta tetap mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.