free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Hari Selasa Menurut Islam: Ternyata Banyak Yang Salah Paham

Penulis : Publisher Jatim Times - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi hari Selasa sesuai pandangan Islam.

JATIMTIMES - Hari Selasa sering dianggap sebagai hari yang kurang baik untuk memulai aktivitas penting, seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha.

Pandangan ini cukup berkembang di kalangan masyarakat, bahkan sebagian muslim turut mempercayainya. Namun, bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang hari Selasa?

Baca Juga : Jangan Simpan Telur di Pintu Kulkas, Ini Alasan Pentingnya yang Perlu Diketahui

Apakah benar hari ini membawa sial? Artikel ini akan membahas secara mendalam berdasarkan dalil syar'i dan pandangan ulama.

Tidak Ada Hari yang Sial dalam Islam

Dalam ajaran Islam, tidak ada konsep kesialan yang terkait dengan hari tertentu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Tidak ada kesialan dalam burung hantu, tidak pula pada bulan Safar, dan tidak ada kesialan pada hari tertentu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa Islam menolak kepercayaan tahayul, termasuk menganggap hari tertentu membawa sial.

Hadis Terkait Hari Selasa

Dalam sebagian riwayat, memang disebutkan bahwa hari Selasa adalah hari keluarnya darah, seperti dalam riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma:

"Hari Selasa adalah hari berdarah." (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Maksudnya, hari Selasa adalah waktu yang dianjurkan untuk melakukan hijamah (bekam), karena dipercaya aliran darah lancar dan berkhasiat. Namun, hadis ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa hari Selasa adalah hari sial.

Pandangan Ulama tentang Mitos Hari Selasa

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Zad al-Ma’ad menjelaskan:

"Tidak ada hari yang ditetapkan membawa sial dalam syariat. Menganggap sial terhadap waktu termasuk bentuk tathayyur yang dilarang." (Zad al-Ma’ad, 2/66)

Demikian pula, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Baca Juga : Ratu Amangkurat: Ibu Suri Berdarah Wali di Tengah Badai Geger Pecinan (1740–1743)

"Tidak boleh bagi seorang muslim meyakini bahwa hari tertentu membawa kesialan. Ini termasuk syirik kecil jika diyakini bisa memberi pengaruh tanpa izin Allah." (Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibn Utsaimin)

Hari Selasa dalam Sejarah Islam

Dalam sejarah Islam, tidak ditemukan peristiwa besar yang menunjukkan bahwa hari Selasa adalah hari buruk. Justru beberapa ulama menyebutkan bahwa hari Selasa adalah hari kesembuhan Nabi Ayyub ‘alaihissalam dari penyakitnya, sebagai tanda rahmat Allah.

Kesimpulan

Hari Selasa dalam Islam bukanlah hari sial. Tidak ada dalil shahih yang menetapkan bahwa hari ini memiliki nasib buruk atau pantangan tertentu. Semua hari adalah ciptaan Allah dan memiliki peluang yang sama untuk kebaikan.

Justru, percaya bahwa hari Selasa membawa sial bisa masuk dalam kategori syirik kecil jika diyakini secara mutlak.

Sebagai muslim, kita diperintahkan untuk berbaik sangka kepada Allah, menggantungkan harapan hanya pada-Nya, dan menjauhkan diri dari tahayul dan keyakinan yang tidak berdasar.