free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Pesawat Saudia Airlines yang Bawa Jemaah Haji RI Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom, Begini Kondisi Penumpangnya Sekarang

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi pesawat Saudi Airlines. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Sebuah pesawat Saudia Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6/2025). Pendaratan darurat ini dilakukan setelah pilot menerima informasi mengenai adanya ancaman bom.

Pesawat yang mengangkut jemaah haji asal Jakarta yang terbang dari Bandara Jeddah tujuan Bandara International Soekarno-Hatta (CGK) itu semula dijadwalkan mendarat langsung di Bandara Soetta, Rabu siang. 

Baca Juga : Ancaman Bom Picu Pendaratan Darurat Pesawat Saudia Airlines 

 

Namun, pihak maskapai menerima laporan adanya ancaman bom saat penerbangan dari Jeddah. Sebagai langkah keamanan, pilot memutuskan mendarat di bandara terdekat, yakni Kualanamu. 

Dirjen Hubdar, Lukman F Laisa menjelaskan, ancaman bom dari orang yang tidak dikenal itu dikirim pada pukul 07.30 WIB. Ancaman itu berisi pernyataan bahwa pengirim akan meledakkan pesawat.

"E-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta," ujarnya kepada wartawan, Selasa (17/6/2025).

Lalu, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengaktifkan Ruang EOC (Emergency Operation Center) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat. Kemudian, menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno-Hatta untuk berkumpul di ruang EOC yang selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

Kemudian, pada pukul 10.17 WIB, Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert (mengalihkan penerbangan) yang semula menuju Bandara Soetta berpindah ke Bandara Kualanamu untuk penanganan lebih awal.

"Pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara," katanya.

Saat itu, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian juga telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandara Kualanamu. Lalu, pukul 10.55 WIB, pesawat Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat dan diarahkan parkir di isolated parking position.

Baca Juga : Ratu Amangkurat: Ibu Suri Berdarah Wali di Tengah Badai Geger Pecinan (1740–1743) 

 

"Bandar Udara Kualanamu telah melakukan evakuasi terhadap penumpang haji dan selanjutnya Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara," ujarnya.

Lukman memastikan bahwa langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus melakukan koordinasi kepada seluruh operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara dan pihak terkait lainnya hingga kondisi aman terkendali," katanya.

Sementara itu, diketahui jumlah penumpang pesawat yang mengangkut jemaah haji itu adalah 442 orang. Rinciannya yakni 207 orang pria dan 235 wanita, serta 18 kru pesawat.

Saat ini para penumpang sudah dievakuasi dengan selamat. Proses evakuasi pun berjalan lancar.