JATIMTIMES - Dengan penuh semangat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) hingga masyarakat peringati Hari Lingkungan Hidup dengan tajuk Ngalam Rijik Mbois Berkelas, Kamis (5/6/2025).
Peringatan ini dilakukan dengan bersih-bersih di kawasan Alun-Alun Merdeka hingga Kayutangan Heritage.
Baca Juga : Bangun Rumah, Jangan Abaikan Limbah: Ini Pilihan Septic Tank Ramah Lingkungan di Graha Bangunan Blitar
Sebelum Ngalam Rijik dimulai seluruh peserta melakukan apel yang dipimpin oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di Alun-Alun Merdeka Kota Malang. Secara simbolis Wahyu juga menyerahkan kantong belanja, sikat lantai gagang, dan sapu taman.

Kemudian Wahyu langsung berjalan untuk bersih-bersih menuju kawasan Kayutangan Heritage. Sedangkan yang lainnya bersih-bersih mulai dari kawasan Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Kayutangan Heritage hingga depan PLN UP3 Malang.
Wahyu yang ditemani Komandan Kodim 0833 Kota Malang; Letkol Arm Aris Gunawan, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Malang; Tri Joko dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang; Noer Rahman Wijaya langsung mengambil sapu taman menyapu di pinggir jalan.

Setelah bersih, Wahyu bergegas mengambil sampah-sampah yang tercecer dibuang sembarangan di pinggir jalan. Ia pun membuang sampah plastik, putung-putung yang berada di pinggir pohon pada tempat sampah khusus yang ada di sana.
Tak hanya itu saja, melihat tong sampah yang kotor hingga berubah warna pekat, Wahyu turun tangan menyikat tong sampah tersebut hingga berubah warna menjadi bersih seketika. Kemudian juga menyemprot jalan yang menggosoknya hingga kinclong.
Dua kawasan tersebut menjadi titik Ngalam Rijik, lantaran masih kerap didapati sampah-sampah berceceran. Sehingga fokusnya membersihkan dua lokasi yang merupakan kawasan wisata.
“Ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup, kita langsung kerja bakti di Alun-Alun Merdeka dan Kayutangan Heritage. Tadi kita lihat sendiri memang alun- alun dan Kayutangan Heritage belum tersentuh oleh kebersihan,” ungkap Wahyu.
Sebagai destinasi jujukan wisatawan, Wahyu ingin dua lokasi ini bersih dari sampah. Tentunya agar wisatawan merasa nyaman saat berwisata di Kota Malang.
“Ini sebagai lokasi tujuan wisata. Jadi sebagai cerminan dari Kota Malang salah satunya tempat- tempat heritage yang menjadi tujuan,” ucap mantan Penjabat Wali Kota Malang ini.
Baca Juga : Arya Menak Sumendi: Dari Adipati Lumajang ke Leluhur Sultan Cirebon, Palembang, dan Blitar
Selain itu, dengan membersihkan tong sampah, lanjut Wahyu agar masyarakat tidak enggan membuang sampah pada tempatnya. Dengan tempat sampah yang bersih rasa peduli membuang sampah pada muncul.
“Termasuk juga tempat sampah kita bersihkan, tadi kelihatannya kumuh sekali tapi setelah dibersihkan bersih lagi. Jadi ketika orang membuang sampah pun nggak enggan. Kalau kotor sudah enggan mau buang sampah. Akhirnya tidak dibuang di tempat sampah,” tegas mantan Sekda Kabupaten Malang ini.
Lewat Ngalam Rijik ini mengawali kesadaran bersama menjaga lingkungan menjadi bersih. Serta sama-sama mempunyai kewajiban membersihkan di lingkungan sendiri.
Menurut Wahyu, Ngalam Rijik ini merupakan program unggulan yang tertuang dalam Dasa Bakti. Hal ini untuk menjamin dalam pengelolaan kebersihan yang berkelanjutan nyaman, bersih dan lestari.
“Menghadapi tantangan yang komplek iklim, udara, air dan sampah ini merupakan tanggung jawab bersama untuk itu lewat kegiatan Ngalam Rijik mengajak masyarakat untuk menjadikan aksi rutinitas harian dan jati diri warga kota malang, serta menjadi pelopor perubahan,” tegas Wahyu.

Dengan Hari Lingkungam Hidup menjadi refleksi bersama dengan semangat Ngalam Rijik menjadi semakin indah menuju Malang Mbois dan Berkelas.