free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Kota Malang Dapat Jatah Pupuk Bersubsidi 1.158 Ton sesuai Usulan Dispangtan

Penulis : Riski Wijaya - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendapat jatah pupuk bersubsidi sebanyak 1.158 ton pada tahun 2025 ini. Jumlah tersebur telah sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang diajukan para kelompok petani melalui e-RDKK. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan, di Kota Malang, mengatakan bahwa usulan melalui e-RDKK diajukan setiap tahun dan realisasinya dilakukan pada periode selanjutnya. "Berdasarkan usulan pada 2024 pupuk subsidinya meliputi 501 ton urea dan 657 ton nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK), sudah sesuai itu," ujar Slamet.

Baca Juga : Petakan Potensi Masalah, Wali Kota Malang Yakin Kelancaran Idul Adha

Tak hanya jatah pupuk bersubsidi saja, sesuai pengajuannya, pupuk subsidi tersebut juga bakal diperuntukkan bagi sekitar 2.000 petani se-Kota Malang. Dimana penyusunan usulan juga melibatkan penyuluh pertanian. "Kami selalu melibatkan kelompok tani dan penyuluh pertanian saat menyusun usulan," kata Slamet.

Slamet mengatakan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi ini merupakan langkah kongkret Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menjaga stabilitas produksi pertanian. Salah satunya produksi beras yang diharapkan dapat naik. "Tahun ini kami juga menyalurkan 5 ribu bibit padi, alat pertanian, jaring pelindung bulir pada, dan racun tikus," tutur Slamet.

Sebagai informasi, tercatat lahan pertanian di Kota Malang per tahun ini seluas 985 hektare. Dari toal tersebur, 788 hektare diantaranya merupakan persawahan yang aktif ditanam padi.

Slamet menjelaskan setiap tahun Kota Malang mampu menghasilkan panen padi sebanyak 15 ribu ton. Namun, jumlah itu baru mampu mencukupi 37 persen kebutuhan konsumsi lokal."Sementara kebutuhan beras masyarakat Kota Malang itu 40 ribu ton per tahun," ucap dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, jumlah luasan lahan persawahan yang aktif ditanam padi pada 2025 mengalami penurunan ketimbang periode 2024 yang mencapai 1.610,91 hektare.

Baca Juga : Sampaikan Terima Kasih pada Dandim Jember, Kades Plalangan Ajak Masyarakat Ikut Jaga dan Rawat Hasil TMMD 124

Namun, jumlah produksi beras pada 2025 yang mencapai 15 ribu ton per tahun mengalami kenaikan dari periode 2024 yang total sejumlah 6.060,97 ton.

Oleh karena itu, agar tetap mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras, Pemkot Malang mengandalkan distribusi dari Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga memperkuat kerja sama dengan daerah penghasil komoditas itu.