free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kuliner

Baru Setahun, Produk UMKM Camilan Ini Sudah Masuk Hotel hingga Pusat Oleh-Oleh

Penulis : Irsya Richa - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Produk makanan ringan Richyrich Factory makaroni dan kripik pisang. (Foto: Richyrich Factory)

JATIMTIMES - Meski baru merambah dunia bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM ) dalam setahun terakhir, berkat kegigihannya Richy Ristiara Prasetya warga Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang kini mampu memasarkan di sejumlah hotel, pusat oleh-oleh, hingga outlet di kawasan Malang Raya.

Fokus pada bisnis produk makanan ringan atau cemilan kekinian Richyrich Factory sudah mengembangkan beberapa jajanan. Mulai dari makaroni, kripik pisang, dim sum, hingga bakso bakar. Produknya dibuatnya sendiri bersama istrinya Istika Prihatini Kusuma Dewi. Kini produknya sudah mengantongi izin Halal dan Hal Cipta.

Baca Juga : Sekolah Negeri-Swasta Gratis: DPRD Kabupaten Malang Desak Pemda Patuhi Putusan MK

“Sebenarnya sejak 2018, saat itu vakum dan saat itu masih ada pandemi Covid-19 jadinya lesu. Sehingga sempat terhenti dan 2024 ini untuk perizinan sudah ada, jadi kembali merintis lagi,” ujar Richy, Senin (2/6/2025).

Meski makanannya ini juga banyak dijual UMKM lainnya, namun Richy tetap optimis bisnisnya ini bisa berkembang. Terlebih racikannya ini murni dari tangannnya bersama istri.

“Kalau dari rasa dijamin beda dengan yang lain karena kita punya ciri khas rasa beda, bumbunya ada tambah racikan sendiri jadi gak akan sama,” ungkap pria 33 tahun ini.

Makaroninya dijual dengan beragam varian rasa, mulai ayam bawang, barbeque, cheese classic, beef grill, cokelat, dan blackpaper. Sedangkan kripik pisangnya ada varian rasa cokelat, green tea, dan stroberi.

Awal-awal ia memproduksi hanya 5 kilogram. Kemudian ia tawarkan dari hotel ke hotel, pusat oleh-oleh hingga outlet. Tentunya dari segi rasa hingga pakcaging pun menjadi pertimbangan agar bisa masuk ke dalam hotel, pusat oleh-oleh hingga outlet. Upayanya pun diterima, sehingga kini Richy memasarkannya lebih banyak secara offline. Terlebih pada waktu-waktu tertentu pesanan pun kerap membludak.

“Kalau ada pesanan banyak saya memperkerjakan tetangga. Untuk saat ini banyak pesanannya secara offline, kalau online baru-baru ini dan sudah kirim ke luar Malang juga,” terang Richy.

Selain makaroni dan kripik pisang, setiap harinya Richy juga menjual dimsum mentai dan bakso bakar. Richy mengaku pemilihan makanan yang dijualnya ini mengikuti perkembangan yang sedang ramai saat ini.

Baca Juga : Ciri-Ciri HP dan WhatsApp Disadap, Ini Cara Mengecek dan Mengatasinya

“Kalau dimsum ini resel istri sendiri kita lebih dari 10 kali buat, sampai rasanya terasa berhasil percobaan 11 kali menemukan yang formula pas,” terang Richy.

Kini Richy pun terus berupaya untuk mempromosikan produknya agar berkembang. Terlebih ia juga menjadi menjadi binaan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang.

“Jadi juga sering ikut event-event, momen ini untuk mempromosikan produk kami di semua kalamha, supaya tahu rasanya bikin ketagihan,” ucap Richy.

Karena harapannya, jika banyak pemesan tentunya ini akan berdampak pada lapangan pekerjaan. “Ingin ngembangin usaha supaya bisa menambah lapangan kerja targetnya itu. Lalu juga bisa  membuka stand di rampal agar bisa memperkerjakan orang,” harap Richy.

Selain itu beberapa saat lalu produknya Richyrich Factory juga sempat dikunjungi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, tentu ini menjadi kebanggan tersendiri bagi Richy.