JATIMTIMES - Kementerian Agama (Kemenag) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun birokrasi yang bersih dan melayani publik secara optimal. Tahun ini, sebanyak 30 satuan kerja (satker) diusulkan untuk bersaing dalam penilaian nasional Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2025.
Dari total tersebut, tiga satker di Kota Malang berhasil lolos seleksi internal yang digelar oleh Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag. Ketiganya adalah Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang, serta Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Malang. Seleksi yang ketat memastikan hanya satker dengan kualitas dan integritas terbaik yang diajukan ke tingkat nasional.
Baca Juga : Pemkab Malang Pakai BTT Urus Akta Notaris Koperasi Merah Putih
Pengajuan resmi dilakukan pada Kamis, 29 Mei 2025 melalui Portal Reformasi Birokrasi Kementerian PANRB. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Inspektur Jenderal Kemenag dengan dipimpin langsung oleh Plh. Inspektur Jenderal Aceng Abdul Azis.
Menurut Aceng, pengajuan ini bukan semata formalitas, melainkan hasil kerja keras berkelanjutan. “Kami mengajukan hanya satker yang benar-benar siap dan unggul dalam kinerja, dengan komitmen kuat terhadap pelayanan publik yang bersih,” ujarnya tegas.
Ia juga mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang, dengan pendampingan, pemantauan, dan pelatihan intensif sebagai bagian dari persiapan menghadapi evaluasi oleh Tim Penilai Nasional (TPN). Tak hanya mengejar kuantitas, Aceng menekankan bahwa kualitas dan dampak nyata bagi masyarakat menjadi fokus utama.
“Harapan kami semakin banyak satker Kemenag meraih predikat WBK dan WBBM, karena ini soal mutu pelayanan, bukan sekadar angka,” tambahnya penuh semangat.
Senada, Sekretaris Itjen Kemenag Kastolan mengingatkan pentingnya ketelitian dalam proses administrasi. Ia menegaskan agar tidak ada kesalahan teknis seperti data yang tidak valid atau dokumen yang kurang lengkap yang dapat menghambat upaya ini. “Usaha besar ini jangan sampai terganjal oleh hal-hal kecil. Setiap berkas harus diperiksa secara cermat,” pesannya.
Baca Juga : Awal Mula Uya Kuya dan Akash Ellahi Terancam Pidana Usai Bahas Organ Intim Venny Alberti
Proses pengajuan ini juga melibatkan Plh Inspektur IV, Tim Penilai Internal, serta Tim Kerja Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Itjen Kemenag, yang bekerja sama dengan penuh sinergi untuk mengusung satker terbaik ke level nasional.
Dengan standar seleksi yang semakin ketat dan kriteria evaluasi yang semakin tinggi, Itjen Kemenag yakin hanya satker dengan kinerja unggul dan integritas tinggi yang akan melangkah ke tahap berikutnya. Langkah ini merupakan bagian dari tekad besar Kemenag dalam menghadirkan birokrasi yang transparan, akuntabel, dan sepenuh hati melayani masyarakat.