free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Wisata

Pesona Desa Wisata Bowele: Surganya Surfing, Snorkeling hingga Kopi Ceng 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Momen wisatawan berselancar di Pantai Wedi Awu. (Foto: laman maticmalangkab)

JATIMTIMES - Kabupaten Malang kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan potensi wisata alam yang melimpah. Salah satu destinasi yang kian menarik perhatian adalah Desa Wisata Bowele di Kecamatan Tirtoyudo. Kawasan ini dikenal dengan tiga pantai andalannya, yakni Pantai Bolu-Bolu, Wedi Awu, dan Lenggoksono.

Nama "Bowele" sendiri merupakan singkatan dari ketiga pantai tersebut. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuat wisatawan betah berlama-lama. Pantai Bolu-bolu dengan air lautnya yang tenang cocok untuk bersantai atau snorkeling, sementara Pantai Wedi Awu dan Lenggoksono menjadi magnet bagi peselancar karena ombaknya yang tinggi dan menantang.

Baca Juga : 5 Hari 4 Malam Eksplorasi Raja Ampat: Panduan Itinerary Lengkap untuk Pemula 2025

 

Selain ketiga pantai andalan, Desa Wisata Bowele juga memiliki Pantai Banyu Anjlok, yang turut menjadi daya tarik utama. Lokasinya tidak jauh dari ketiga pantai andalan (Bolu-bolu, Wedi Awu, dan Lenggoksono). Dan bisa diakses menggunakan perahu sewaan dari Pantai Lenggoksono. 

Ketenangan air laut di Pantai Bolu-Bolu. (Foto: maticmalangkab)

Ketenangan air laut di Pantai Bolu-Bolu. (Foto: maticmalangkab)

Uniknya, di Pantai Banyu Anjlok ini terdapat air terjun setinggi 12 meter yang langsung jatuh ke bibir pantai. Sehingga menciptakan pemandangan yang unik dan menyegarkan.

Di atas air terjun, ada kolam alami tempat wisatawan bisa berendam sambil menikmati panorama laut dari ketinggian. Spot ini menjadi favorit wisatawan untuk bersantai atau sekadar berfoto.

Sementara itu, Teluk Kletekan yang berada tak jauh dari Pantai Bolu-bolu juga menjadi lokasi snorkeling yang menarik. Air lautnya jernih dengan visibilitas hingga kedalaman 7 meter. Di dasar lautnya, wisatawan bisa melihat beragam terumbu karang dan ikan warna-warni yang menghiasi perairan.
Favorit Peselancar Dunia

Tak hanya itu, Pantai Lenggoksono dan Wedi Awu tak pernah sepi dari peselancar. Ombaknya besar dan menantang, cocok untuk surfer profesional maupun pemula. Bahkan, di Pantai Wedi Awu juga tersedia Joni Surf Camp yang menawarkan paket belajar selancar lengkap dengan papan dan tenda, jadi pengunjung tak perlu repot membawa perlengkapan sendiri.

Pantai Wedi Awu juga punya bentuk unik. Bibir pantainya menyerupai tapal kuda, diapit oleh dua bukit hijau yang menambah estetika pemandangan. Tak heran jika kawasan ini kerap dikunjungi peselancar dari berbagai negara.

Selain keindahan pantai, Desa Bowele juga kaya hasil laut. Mulai dari tongkol, nila, hingga lobster bisa ditemukan di perairan sini. Bahkan, Pantai Lenggoksono dikenal sebagai wilayah konservasi untuk lobster mutiara, pasir, dan batu.

Tak hanya menjadi bahan konsumsi, kekayaan laut ini juga menjadi bagian dari atraksi wisata. Pengunjung bisa ikut memancing bersama nelayan atau sekadar menikmati hasil olahan laut di warung setempat.

Desa Bowele juga menawarkan eduwisata pertanian. Wisatawan bisa belajar tentang budidaya cengkeh, pisang, dan kopi yang menjadi komoditas unggulan desa. 

Salah satu produk unik dari desa ini adalah KopiCeng, singkatan dari kopi cengkeh, yang dihasilkan dari tanaman kopi yang ditanam bersama pohon cengkeh. Cita rasanya khas dan aromanya kuat, menjadi buah tangan favorit dari desa ini.

Serunya berselancar di Pantai Lenggoksono. (Foto: maticmalangkab)

Serunya berselancar di Pantai Lenggoksono. (Foto: maticmalangkab)

Baca Juga : Empat Bulan yang Bersejarah: Pemerintahan Singkat RT Aria Kusumoadinoto di Kabupaten Berbek 1844

 

Desa Bowele mulai dikembangkan sebagai desa wisata sejak tahun 2012. Pemerintah desa pun mulai serius mengelola potensi yang ada. Kini pengelolaan berada di tangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bowele yang merupakan bagian dari BUMDes setempat.

Sejak tahun 2014, Pokdarwis Bowele fokus pada penyediaan berbagai sarana dan jasa wisata, seperti penyewaan perahu karet, papan selancar, hingga alat snorkeling. 

Pengunjung bisa datang setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Tiket masuknya cukup terjangkau, hanya Rp 10 ribu. 

Untuk fasilitas lainnya, seperti perahu karet disewakan dengan tarif Rp 70 ribu per orang, tenda camping Rp 100 ribu per hari, dan papan selancar Rp 50 ribu per hari.

Untuk menuju ke Desa Wisata Bowele, wisatawan harus menempuh perjalanan sejauh 67 kilometer dari pusat Kota Malang. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam 17 menit menggunakan mobil atau sepeda motor. 

Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, bisa memanfaatkan jasa ojek motor maupun mobil dari wilayah terdekat, seperti dari Kecamatan Dampit atau Ampelgading.

Berbagai potensi dan daya tarik yang dimiliki Desa Wisata Bowele membuatnya meraih prestasi di tingkat nasional. Pada tahun 2023, desa ini masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia dan meraih predikat Terbaik 4 Nasional untuk kategori Kelembagaan dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tak hanya itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bahkan menyempatkan diri untuk mengunjungi langsung desa ini dalam rangka penilaian.

Bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung keindahan Desa Wisata Bowele, informasi lebih lanjut bisa diperoleh melalui akun Instagram resminya di @desawisatabowelekabmalang atau menghubungi nomor 0815-5535-5000.

Referensi tempat wisata lain di Kabupaten Malang juga bisa diakses melalui laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang di matic.malangkab.go.id.