JATIMTIMES - Di tengah tantangan dunia keuangan modern yang kian kompleks, Program Studi S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Blitar (Unisba Blitar) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan sumber daya manusia yang tak hanya cakap secara teknis, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai Islam dan berjiwa kewirausahaan.
Bertempat di bawah naungan Fakultas Agama Islam, prodi ini bukan sekadar tempat kuliah, melainkan kawah candradimuka bagi generasi muda yang ingin menapaki karier profesional dalam industri keuangan syariah atau menjadi entrepreneur islami. Dalam wawancara bersama media ini, Dekan Fakultas Agama Islam Unisba Blitar, Dr. Winarto, M.Pd.I., menyebutkan bahwa Prodi Perbankan Syariah dirancang untuk menjawab kebutuhan zaman sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dan kearifan lokal.
Baca Juga : Sertijab Bupati Magetan 2025 Digelar, Gubernur Khofifah Tekankan Sinkronisasi RPJMD dan Asta Cita
“Visi kami adalah menjadi program studi unggul dalam pengembangan ilmu perbankan dan keuangan syariah yang terintegrasi dengan nilai keislaman dan jiwa entrepreneur pada 2035,” ujarnya pada Senin (26/5/2025). Menurutnya, visi ini bukan sekadar slogan, melainkan diterjemahkan dalam setiap lini aktivitas tridarma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Program studi ini menekankan pendekatan transformatif dalam pembelajaran. Mahasiswa tak hanya dibekali dengan teori dan praktik perbankan syariah, tetapi juga diasah kemampuan inovatifnya melalui kegiatan kewirausahaan berbasis syariah. “Kami ingin lulusan kami bisa memilih: menjadi profesional di bank atau berdiri di atas kaki sendiri sebagai pengusaha yang taat syariah,” tutur Winarto.
Secara kurikulum, Prodi Perbankan Syariah mengintegrasikan keilmuan dengan soft skill. Mahasiswa dibekali dengan literasi keuangan syariah yang kuat, kemampuan analisis data, dan kemampuan komunikasi yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja. Selain itu, kerja sama dengan lembaga keuangan syariah juga rutin dilakukan untuk membuka akses magang dan pengalaman lapangan bagi mahasiswa.
Prospek karier lulusan prodi ini terbilang luas. Mereka dapat bekerja sebagai pegawai bank syariah di berbagai divisi, mulai dari operasional hingga audit. Tak hanya itu, peluang juga terbuka sebagai analis keuangan, konsultan keuangan syariah, dosen, hingga peneliti di lembaga akademik atau pusat studi keuangan Islam.
“Kami tidak mencetak satu jenis lulusan, melainkan membuka banyak pintu jalan hidup,” kata Winarto.
Salah satu nilai tambah yang ditawarkan Prodi Perbankan Syariah Unisba Blitar adalah penanaman jiwa kewirausahaan berbasis nilai Islam sejak awal perkuliahan. Mahasiswa dilatih untuk menciptakan produk keuangan syariah inovatif dan mampu menyusun business plan sesuai prinsip-prinsip maqashid syariah.
Baca Juga : Hasil Pertimbangan Kualitatif 12 Calon Rektor UIN Maliki Malang Resmi Diserahkan Kementerian Agama
“Jiwa entrepreneur itu bukan hanya berdagang, tetapi soal keberanian mengambil keputusan dengan cara yang halal dan bermanfaat bagi umat,” terang Winarto.
Lingkungan akademik di kampus juga mendorong mahasiswa untuk aktif dalam riset dan pengabdian masyarakat. Para dosen secara rutin melibatkan mahasiswa dalam penelitian kolaboratif maupun kegiatan penyuluhan literasi keuangan syariah ke desa-desa. Ini sejalan dengan misi prodi untuk menjadi lokomotif kemajuan ekonomi Islam di daerah.
Dengan segala keunggulan ini, tak heran jika Prodi Perbankan Syariah Unisba Blitar kian dilirik para calon mahasiswa dari berbagai daerah. “Kami yakin, dari Unisba Blitar ini bisa lahir tokoh-tokoh keuangan Islam masa depan yang mengedepankan integritas, spiritualitas, dan inovasi,” pungkas Winarto.
Bagi generasi muda yang ingin meniti jalan karier di bidang keuangan tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam, kuliah di Prodi Perbankan Syariah Unisba Blitar bisa menjadi pijakan awal yang menjanjikan. Di sini, masa depan dibangun dengan ilmu, iman, dan jiwa wirausaha.
