JATIMTIMES - Alquran, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya berisi petunjuk ibadah, tetapi juga memuat fenomena alam yang menjadi bukti kebesaran Allah SWT. Tiga ayat Qauliyah dalam Surat Ar-Rad, Fushilat, dan Thaha menjadi tanda nyata hubungan antara keimanan dan hukum alam yang tercipta. Mari kita telusuri makna mendalam yang terkandung dalam ayat-ayat ini.
Ayat Qauliyah merupakan firman Allah yang mengisyaratkan tentang hukum alam atau sunnatullah sebagai bukti kuasa-Nya. Konsep ini tidak hanya terbatas pada fenomena alam semata, melainkan juga menyentuh kehidupan manusia. Dalam bukunya Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX (2021), Harjan Syuhada dan Fida’ Abdilah menjelaskan bahwa ayat Qauliyah adalah firman atau perkataan Allah yang menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang tersebar di alam raya.
Baca Juga : Gaduh Soal Ayam Goreng Widuran Solo yang Tidak Halal, Berikut ini Jenis Makanan Bebas Sertifikasi Halal
Hal yang paling signifikan dalam ayat ini adalah adanya hukum kepasangan yang menjadi pondasi bagi setiap ciptaan Allah, dari kilat hingga keseimbangan langit dan bumi. Sunnatullah ini menjadi kunci utama bagi kehidupan yang penuh kedamaian dan ketertiban.
1. Surat Ar-Rad Ayat 13: Guruh dan Malaikat yang Bertasbih.
Dalam Surat Ar-Rad Ayat 13, Allah berfirman:
“Wa yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaikatu min khifatih". Ayat ini menggambarkan bagaimana guruh dan malaikat memuji Allah dengan tasbih, bahkan di tengah terjadinya halilintar yang menjadi peringatan bagi umat manusia.
Fenomena alam seperti petir bukanlah sekadar kejadian fisik yang dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan, tetapi ia menjadi simbol kekuasaan Allah yang Maha Pengatur. Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam perdebatan yang sia-sia tentang keesaan-Nya, tetapi untuk merenungkan kebesaran-Nya yang tampak dalam segala hal yang ada di alam semesta.
2. Surat Fushilat Ayat 53: Tanda Kekuasaan Allah di Alam dan Diri Manusia.
Surat Fushilat Ayat 53 mengandung pesan yang sangat mendalam: “Sanuriihim ayatina fil afaqi wa fi anfusihim”. Allah berjanji akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya, baik di penjuru bumi maupun dalam diri manusia. Ayat ini, sebagaimana diuraikan oleh para ulama tafsir, merupakan jembatan yang menghubungkan ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Penemuan ilmiah, seperti penelitian tentang struktur DNA dan penjelajahan luar angkasa, semakin menguatkan keyakinan bahwa segala yang ada di alam semesta ini merupakan bukti nyata dari kebenaran Alquran.
3. Surat Thaha Ayat 1-5: Alquran Sebagai Pengingat bagi yang Bertakwa.
Pada Surat Thaha Ayat 1-5, Allah berfirman:
“Taa Ha, ma anzalna ‘alaikal qur’ana litasyqa”. Alquran diturunkan bukan untuk menyusahkan umat manusia, melainkan sebagai pengingat bagi mereka yang takut kepada Allah. Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi yang Maha Pengasih. Konsep “Istawa” yang berarti Allah bersemayam di atas ‘Arsy mengajak kita untuk merenungi kemahaagungan-Nya, yang melampaui logika dan keterbatasan duniawi. Ayat ini menegaskan bahwa wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk hidup yang memberikan kedamaian dan ketenangan bagi umat manusia.
Baca Juga : Sambut Libur Sekolah, KAI Daop 8 Surabaya Tebar Diskon Tiket hingga 20 Persen
Tiga ayat Qauliyah yang telah dibahas di atas membawa pesan yang sangat mendalam tentang kebesaran Allah. Allah mengingatkan umat manusia untuk selalu merenungkan dan menghargai hukum alam sebagai tanda kekuasaan-Nya. Alam semesta yang teratur, dari gerak rotasi bumi hingga siklus siang dan malam, bukanlah kebetulan, melainkan rancangan Ilahi yang sempurna.
Dengan mempelajari alam, umat Islam diajak untuk memperkuat keimanan mereka dan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini adalah bukti dari kebesaran Allah SWT. Seperti yang dikatakan dalam Surat Fushilat, "Tiadakah cukup bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?".