free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Bupati Ipuk Bekali ASN Banyuwangi Wawasan City Branding, Tingkatkan Motivasi dan Kinerja

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Bupati Ipuk Fiestiandani bersama PJ Sekda dan peserta pembekalan wawasan City Branding di Aula Rempeg Jogopati Pemkab Banyuwangi (Istimewa)

JATIMTIMES – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berupaya menyegarkan kembali motivasi dan meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menghadirkan pakar marketing Yuswohadi untuk memberikan wawasan city branding.

"Semangat kita untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat harus terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk merecharge-nya, perlu disuntik dengan ilmu dan wawasan baru agar ada kesamaan persepsi sehingga lahir inovasi," ujar Bupati Ipuk.

Baca Juga : Akhirnya, Bupati Sanusi Lantik Kepala Inspektorat Nurcahyo Menjadi Pj Sekda Kabupaten Malang

Program pembekalan tersebut diikuti antara lain; PJ. Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian hingga para camat.

Bupati Ipuk menuturkan city branding menjadi penting karena Banyuwangi selama ini telah berhasil mengubah branding dari kota santet, menjadi daerah yang dikenal luas karena pariwisatanya. "Namun citra ini akan hilang jika tidak dirawat dan terus diperbaharui dengan benar,” tambahnya.

Selain itu, city branding juga untuk memperkuat identitas daerah, sehingga bisa meningkatkan potensi. “Apabila potensi daerah akan dikenal luas, maka akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakatnya,” tambah Ipuk.

Sementara Pakar Marketing Yuswohadi, menyatakan city branding memiliki tujuan yang terangkum dalam rumusan TTTI (Touris, Trade, Talent, Investor). Branding yang tepat akan menghadirkan kunjungan (tourist). Dengan adanya kunjungan wisatawan akan memicu munculnya perdagangan (trade), investor hingga para talenta (talent) yang akan mengembangkan daerah tersebut. Namun, juga berlaku sebaliknya, dengan perdagangan yang telah ada, akan menghadirkan investor dan talenta yang juga bisa menarik kunjungan.

“Empat hal tersebut bisa saling mempengaruhi satu sama lain yang nantinya akan saling menghasilkan imbal balik. Dengan terwujudnya empat hal inilah, maka Pembangunan daerah akan bergerak maju dan melahirkan kesejahteraan,” terang penulis buku ‘Global Chaser’ itu.

Untuk menentukan city branding tersebut, lanjut pria yang juga menuliskan buku Millenial Kills Everything itu, perlunya positioning suatu dearah. Positioning tersebut diambil dari kondisi dan potensi daerah yang ada.

Baca Juga : Ciptakan Ruang Positif, Pemkab Sampang Gelar Tiga Ajang Bergengsi Tingkat SD dan SMP

“Banyuwangi mengambil positioning sebagai kota pariwisata hari ini, adalah keputusan yang tepat. Ada beragam potensi pariwisata yang layak untuk dijual. Dan saat ini telah terbukti laku dijual,” paparnya.

Akan tetapi, imbuh Yuswo, city branding yang telah terbentuk itu, perlu dilakukan peningkatan dari waktu ke waktu. “Membangun city branding itu sulit, tapi lebih sulit lagi untuk merawat dan mempertahankan branding yang telah melekat,” tegasnya.

Oleh karena itu, perlu terus dilakukan penguatan tentang visi yang tertuang dalam city branding itu, agar tetap bisa berkembang sampai menjadi organic dan nature. “ASN sebagai motor penggerak kebijakan Pemkab Banyuwangi yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat branding ini,” pungkasnya.