JATIMTIMES - Peristiwa memilukan terjadi di Dusun Pabyongan, Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Seorang pria berinisial YS (44) ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri di dalam rumahnya pada Selasa, 20 Mei 2025 sekitar pukul 11.00 WIB. Penemuan jasad tersebut sontak menggegerkan warga sekitar, khususnya para tetangga dan pihak keluarga korban.
Berdasarkan keterangan dari Kasihumas Polres Tulungagung, Ipda Nanang pada Rabu, 21 Mei 2025 segenap personel jajaran Kapolsek Pagerwojo beserta tim langsung bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP) usai menerima laporan dari warga. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang tetangga korban yang baru saja pulang dari kebun.
Ia mencium bau tak sedap yang berasal dari rumah di sebelahnya, yang diketahui merupakan kediaman YS. Karena merasa curiga, ia pun mencoba mencari tahu sumber bau tersebut.
Baca Juga : Sebelum Mataram Runtuh: Raden Trunajaya Muda dan Proyek Rahasia Adipati Anom
“Saat itu tetangga korban pulang dari kebun dan sesampainya di rumah dia mencium bau busuk. Kemudian dia mencari dan memastikan bahwa bau tersebut berasal dari rumah sebelahnya yang merupakan milik korban,” jelas Kasihumas Polres Tulungagung.
Lantaran pintu rumah terkunci rapat dan tidak ada jawaban dari dalam, sang tetangga lantas menghubungi kakak kandung korban. Bersama-sama, mereka kemudian mendobrak pintu rumah demi memastikan keadaan di dalam.
Betapa terkejutnya mereka saat mendapati YS sudah dalam keadaan tak bernyawa, tergantung di balik gorden kusen pintu pembatas antara ruang tamu dan dapur. Korban diketahui menggunakan tali kain sebagai alat gantung diri, dengan posisi tubuh menghadap ke arah utara. Kondisi jenazah yang telah membusuk mengindikasikan bahwa korban telah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan.
“Setelah memeriksa di dalam rumah, mereka mendapati korban dalam posisi gantung diri di belakang gorden kusen pintu pembatas antara ruang tamu dan dapur, menggunakan tali kain, menghadap ke utara, dengan kondisi tubuh yang sudah mulai membusuk,” terang Ipda Nanang Kasihumas Polres Tulungagung.
Petugas dari Unit Inafis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan medis terhadap jenazah. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Hal ini memperkuat dugaan bahwa korban memang murni melakukan aksi bunuh diri.
Baca Juga : Daftar Bansos yang Cair di Akhir Mei 2025, Lengkap dengan Cara Ceknya
Pihak keluarga pun menerima kenyataan pahit tersebut dengan lapang dada dan menolak untuk dilakukan autopsi lanjutan. Mereka meyakini bahwa tindakan nekat yang dilakukan oleh YS dilatarbelakangi oleh tekanan hidup yang berat, khususnya persoalan ekonomi yang belakangan memang dirasakan cukup menyesakkan oleh korban.
“Dari keterangan kakak korban, dimungkinkan penyebab korban gantung diri adalah masalah ekonomi,” jelas Ipda Nanang.
Berdasarkan kesaksian tetangga, YS dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup, namun tidak pernah menunjukkan gejala-gejala depresi secara terbuka.