free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hukum dan Kriminalitas

Operasi Pekat Semeru 2025, Polres Blitar Kota Gulung 13 Tersangka Mulai Penganiayaan hingga Pengeroyokan Sadis di Ponggok

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wakapolres Blitar Kota Kompol Subiantana menunjukkan barang bukti senjata tajam yang digunakan pelaku dalam aksi kriminal jalanan.

JATIMTIMES – Hanya dalam dua pekan, Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota menyikat 13 pelaku kriminal dalam Operasi Pekat Semeru 2025. Operasi yang digelar sejak 1 hingga 14 Mei ini membongkar 12 kasus tindak pidana, dengan rincian yang bikin geleng kepala: tujuh kasus penganiayaan, dua pengancaman, dan tiga kasus pengeroyokan yang salah satunya berlangsung brutal di wilayah Ponggok, Kabupaten Blitar.

Deretan tersangka yang diamankan terdiri dari tujuh pelaku penganiayaan, dua pelaku pengancaman, dan empat pelaku pengeroyokan. Tak hanya orang dewasa, satu pelaku pengeroyokan masih di bawah umur, dan dua lainnya kini jadi buruan alias masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca Juga : Ramai Keluhan Rekening Diblokir PPATK, Diduga Terkait Judi Online 

Wakapolres Blitar Kota, Kompol Subiantana, dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin (19/5/2025), menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberantas penyakit masyarakat, terutama yang mengancam keamanan di jalanan.

“Dari belasan kasus yang kami ungkap, paling menonjol adalah kasus pengeroyokan yang terjadi di wilayah Ponggok. Modusnya sakit hati karena dimarahi korban,” jelasnya dengan nada tegas.

Kasus pengeroyokan di Ponggok itu bak cerita gelap di sudut kota. Dua pemuda, salah satunya masih anak-anak, diketahui mengeroyok korban hingga babak belur. Tak cukup dengan tangan kosong, pelaku juga membekali diri dengan sebilah pedang dan sebatang besi sepanjang 60 sentimeter.

“Kondisi para pelaku saat kejadian sudah dipengaruhi minuman keras. Mereka melancarkan aksinya dalam keadaan mabuk, dan kebetulan tertangkap kamera CCTV,” ujar Subiantana.

Video pengeroyokan yang beredar luas di media sosial sempat membuat geger warga. Dalam tayangan tersebut, tampak dua pelaku membabi buta menghantam korban yang tak mampu melawan. Polisi pun bergerak cepat. Berbekal rekaman CCTV dan laporan warga, petugas membekuk para pelaku hanya dalam hitungan hari.

“Barang bukti pedang dan besi juga sudah kami amankan. Ini jelas menjadi peringatan bagi siapapun yang mencoba main hakim sendiri,” tambah Wakapolres.

Selain kasus di Ponggok, polisi juga berhasil mengungkap berbagai tindak kekerasan lain yang terjadi selama operasi. Dari tujuh kasus penganiayaan, umumnya dilatarbelakangi persoalan sepele yang kemudian meledak jadi kekerasan fisik. Sedangkan dua kasus pengancaman melibatkan pelaku yang membawa senjata tajam untuk menakut-nakuti korban.

Menurut Subiantana, semua pelaku kini sudah ditahan dan menjalani proses hukum lebih lanjut. Pihak kepolisian juga telah melibatkan unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) dalam penanganan pelaku anak yang terlibat pengeroyokan.

Baca Juga : Tanah Gerak Akibat Diguyur Hujan Rusak Rumah di Poncokusumo

“Tidak ada toleransi bagi pelaku kejahatan jalanan. Kami ingin Blitar tetap aman dan nyaman untuk semua warga,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih aktif melapor bila mengetahui tindak kejahatan di lingkungan sekitar. Peran serta warga dinilai sangat penting untuk membantu aparat dalam memberantas tindak kriminal yang meresahkan.

“Keamanan bukan hanya tugas polisi. Tanpa laporan dari masyarakat, kami tak akan tahu kejadian di lapangan. Jadi kami minta warga jangan ragu untuk lapor,” tutupnya.

Dengan hasil Operasi Pekat Semeru 2025 ini, Polres Blitar Kota membuktikan taringnya dalam memberantas penyakit masyarakat. Kini, tinggal menunggu bagaimana proses hukum dijalankan agar para pelaku jera dan masyarakat kembali merasa aman, terutama dari ancaman kekerasan jalanan yang bisa mengintai siapa saja.