free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hukum dan Kriminalitas

36 Pelaku Aksi Premanisme di Kota Malang Diamankan Selama Ops Pekat II Semeru

Penulis : Irsya Richa - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Sejumlah pelaku premanise yang diamankan dalam Ops Pekat II Semeru yang dilakukan Polresta Malang Kota di Halaman Ballroom Sanika Satyawada, Polresta Malang Kota, Jumay (16/5/2015). (Foto: Irsya Richa/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Sejumlah 36 tersangka berhasil diamankan polisi dalam Operasi Pekat (penyakit masyarakat) II Semeru 2025 yang berlangsung selama 14 hari pada 1-14 Mei 2025 lalu. Dari jumlah tersangka itu polisi mengungkap 24 kasus yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Malang. Dari 24 kasus tersebut, ada 4 sasaran yang menjadi fokus pihak kepolisian. Diantaranya kasus penganiayaan, debt collector, gangster, dan pengeroyokan.

Waka Polresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin merinci, dengan kasus terbanyak yakni penganiayaan terdapat 18 kasus dengan 18 tersangka. Terbanyak selanjutnya ada pengeroyokan, ada empat kasus, 11 tersangka. Sedangkan kasus debt collector terdapat satu kasus dengan satu tersangka. Kemudian gangster ada satu kasus, dengan lima tersangka.

Baca Juga : Karang Taruna Surabaya dukung Polisi Berantas Aksi Premanisme

“Semua ini kita lakukan penyidikan dan masih berproses, dan tentunya kita upayakan terus sampai dengan kita serahkan kepada kejaksaan,” ujar Oskar.

Saat mengamankan tersangka polisi mendapati sejumlah barang bukti, terdapat pakaian, sepeda motor 1 unit, tabung gas LPG 3 kilogram, 1 senjata tajam jenis sabit celurit, kursi kayu, pisau. “Tentunya nanti kita tetap proses lanjut sampai dengan ke pengadilan,” tambah Oskar. 

Meski Operasi Pekat II Semeru 2025 telah berakhir, namun dilanjutkan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Pada KRYD tetap polisi melakukan dengan sasaran premanisme.

“Kemudian ada tambahan juga terkait dengan judi online, kejahatan jalanan lainnya ini tetap menjadi prioritas kita dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Malang kota,” tegas Oskar.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol M. Sholeh menambahkan salah satu kasus gangster di Cianjur, Kecamatan Klojen dilakukan oleh para pemuda. Modusnya adalah mereka bergerak, setelah melakukan pesta miras.

“Mereka berjalan mengitari Kota Malang dan mencari sasaran untuk dilakukan tindakan-tindakan kekerasan. Artinya mereka mengajak orang-orang yang dia temui untuk berkelahi,” terang Sholeh.

Baca Juga : Pelajar MTs Jadi Sasaran Curanmor Saat Nongkrong di Kafe Gondanglegi

Kemudian terdapat satu kasus penganiayaan berat dengan menggunakan senjata tajam pisau. Hal ini membuat korban saat ini sedang kritis dan dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar.

“Jadi korbannya ditusuk oleh pelaku karena pelaku dalam keadaan mabuk, sehingga terjadi percekcokan dengan korban dan korban ditusuk,” kata Sholeh.

Menurutnya, setelah digelarnya penindakan terhadap perkara-perkara premanisme, ini berdampak sekali. Hingga dengan saat ini pihaknya tidak menerima laporan-laporan terkait adanya kekerasan terhadap seseorang.