free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

70 Ribu Lebih Wisatawan Nikmati Libur Panjang Waisak 2025 di Banyuwangi

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ainur Rofiq, Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. (foto: Nurhadi/Banyuwangi TIMES)

JATIMTIMES – Lebih dari 70 ribu wisatawan Nusantara maupun mancanegara dalam long weekend atau tercatat datang dan berkunjung ke Banyuwangi pada libur panjang Waisak tahun 2025. Para wisatawan datang untuk menikmati eksotisme alam, pantai, gunung  dan destinasi wisata lain yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi melalui Kepala Bidang (Kabid) Promosi Ainur Rofiq, mengungkapkan selama libur panjang mulai 10 – 13 Mei 2025, ada lima destinasi wisata Banyuwangi yang mampu memikat wisatawan untuk berkunjung.

Baca Juga : Dapat Kucuran Rp 95 Miliar DBHCHT, Dinkes Kabupaten Malang Maksimalkan Pemanfaatannya

Rofiq merinci jumlah pengunjung terbanyak selama liburan Waisak 2025 di Banyuwangi. Urutan pertama adalah destinasi wisata De Djawatan Forest yang ada di Desa Benculuk Kecamatan Cluring dengan kunjungan 8.776 wisatawan. Kemudian di urutan kedua, Pantai Marina Boom yang disinggahi 8.726 wisatawan.

Selanjutnya Pulau Merah yang ada di Kecamatan Pesanggaran mampu menarik 7.336 pengunjung. Banyuwangi Park yang lokasinya sekitar 8 kilometer dari pusat kota dikunjungi oleh 7.225 orang dan Wana Wisata Kawah Ijen yang ada di Kecamatan Licin tercatat 4.917 wisatawan.

Menurut alumni Fisipol Universitas Jember itu, dari sekitar 70 ribu pengunjung, tercatat sekitar seribu orang merupakan wisatawan mancanegara. ”Tetapi kami belum bisa mendata asal negara mereka, mungkin di daerah lain juga sama. Makanya di daerah sebetulnya yang lebih tepat bukan jumlah kunjungan, tetapi pergerakan wisatawan. Karena kita agak kesulitan untuk menghitung identitas wisatawan,” ujar Rofiq di ruang kerjanya, Rabu (14/5/2025).

Dia mencontohkan wisatawan yang stay di hotel. Apabila rombongan empat orang, maka petugas hanya mencatat data satu orang saja karena hal tersebut menyakut privacy. Hal ini juga terkait hospitality atau sikap keramah-tamahan dan pelayanan yang diberikan kepada tamu atau pengunjung hotel. Beda misalnya kalau kunjungan di pintu imigrasi yang tentunya akan dilakukan pendataan secara detail.

”Kita bukan pendataan seperti imigrasi, mereka sudah masuk Indonesia sehingga kemanapun mereka pergi kategorinya off land domestik yang treatment tidak sama dengan orang luar yang masuk pintu imigrasi,” imbuh Rofiq.

Baca Juga : Hujan di Tulungagung Robohkan Pohon Kecrutan di Depan Stadion Rejoagung

Lebih lanjut dia mengungkapkan membanjirnya wisatawan yang datang ke Banyuwangi tentunya berdampak positif pada okupansi hotel yang ada. Berdasarkan data yang ada, rata-rata tingkat hunian atau jumlah tamu hotel selama liburan Waisak mencapai 80 persen.

”Aston okupansinya sekitar 80 persen, kemudian Hotel Ketapang Indah lebih tinggi sekitar 90 persen dan Villa Solong okupansinya mencapai 95 persen selama long weekend kemarin. Jadi rata-rata okupansi hotel di Banyuwangi selama liburan Waisak kemarin 80 persen,” pungkasnya.