JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang berpeluang melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur. Fenomena ini diprakirakan terjadi hingga 17 Mei 2025 dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga pohon tumbang.
“Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir/kilat, angin kencang, dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi,” tulis BMKG Juanda dalam unggahan Instagram resminya @infobmkgjuanda, dikutip Sabtu (11/5/2025).
Baca Juga : Warga Wagir Diduga Tewas Tersambar Petir
BMKG menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh beberapa faktor dinamika atmosfer yang tengah aktif di wilayah Jatim. Beberapa di antaranya adalah adanya pola pertemuan angin atau konvergensi, serta gangguan gelombang atmosfer seperti Equatorial Rossby, Low, dan Kelvin.
“Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya pola konvergensi di wilayah Jawa Timur. Selain itu, terdapat gangguan gelombang Equatorial Rossby, gelombang Low, dan gelombang Kelvin yang diprakirakan akan melintas wilayah Jawa Timur sepekan ke depan sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang intens,” jelas BMKG Juanda.
Tak hanya itu, atmosfer yang masih lembap dari lapisan bawah hingga atas, ditambah kondisi labil, turut mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus yang bisa memicu hujan deras disertai angin kencang dan petir.
BMKG menyebutkan sedikitnya ada 13 wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Wilayah-wilayah ini diminta untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi dampak bencana cukup besar.
Berikut daerah-daerah yang masuk daftar siaga:
• Kabupaten Banyuwangi
• Kabupaten Bondowoso
• Kabupaten Nganjuk
• Kabupaten Jember
• Kabupaten Jombang
• Kabupaten Blitar
• Kabupaten Mojokerto
• Kabupaten Kediri
• Kabupaten Pasuruan
• Kabupaten Ponorogo
• Kota Batu
• Kabupaten Lumajang
• Kabupaten Malang
Meskipun sebagian besar wilayah Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau, BMKG menegaskan bahwa cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di beberapa daerah tersebut karena kondisi atmosfer yang belum stabil.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk waspada dan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas, terutama di luar ruangan atau saat melakukan perjalanan.
Baca Juga : Perda Baru Parkir di Kota Malang, Jukir atau Pengelola Parkir Wajib Ganti Rugi jika Kendaraan Hilang
“BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bencana, khususnya pada wilayah yang rentan terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” lanjut pernyataan tersebut.
BMKG juga menekankan agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk tetap berkendara atau beraktivitas saat cuaca ekstrem melanda. “Kami menghimbau agar tidak memaksakan untuk melanjutkan perjalanan saat cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan,” tegas BMKG.
Untuk mengetahui kondisi cuaca terkini, masyarakat bisa memantau langsung citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini dari BMKG. Informasi tersebut tersedia secara real-time melalui beberapa kanal resmi BMKG Juanda.
• Website Radar Cuaca: https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/
• Website Informasi Umum: https://stamet-juanda.bmkg.go.id
• Instagram dan media sosial: @infobmkgjuanda
• Layanan Telepon 24 Jam: (031) 8668989
• WhatsApp Informasi Cuaca: 0895800300011.