free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Mengungkap Surah Al-Kahfi: Pelajaran Hidup dari Berbagai Jenis Fitnah

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Surah Al-Kahfi, yang banyak dibaca umat Muslim setiap Jumat, menyimpan pelajaran mendalam tentang kehidupan manusia, termasuk ujian-ujian berat yang sering kali datang dalam bentuk fitnah. Menurut seorang Ustaz bernama Muhammad Faishal Fadhli, surah ini mengajarkan umat Islam untuk siap menghadapi berbagai bentuk ujian yang datang dalam kehidupan, baik itu fitnah agama, harta, ilmu, maupun kekuasaan. Bagi umat Islam, rutin membaca Surah Al-Kahfi setiap Jumat dianggap sebagai cara untuk mengingatkan diri akan pentingnya bersikap waspada terhadap fitnah-fitnah ini.

Salah satu bentuk fitnah yang dibahas dalam surah ini adalah fitnah dalam beragama. Cerita mengenai Ashabul Kahfi, tujuh pemuda yang bersembunyi di dalam gua demi menyelamatkan akidah mereka, menjadi pelajaran penting. Mereka tidur selama 309 tahun, ditemani oleh seekor anjing, sebagai bentuk perlindungan Tuhan atas keimanan mereka. Kisah ini mengingatkan kita untuk tetap teguh pada agama dan berpegang pada keyakinan meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Baca Juga : Madura Sebelum Meledak: Sketsa Awal Pemberontakan Trunajaya  (1670–1672)

Kisah lain yang menggambarkan fitnah dalam bentuk harta adalah cerita tentang pemilik dua kebun yang sangat kaya raya. Dalam kisah ini, sang pemilik kebun merasa sombong dan membanggakan kekayaannya, bahkan mengingkari adanya hari kiamat. Temannya yang lebih miskin dan beriman memberikan nasihat, mengingatkan bahwa segala yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah. 

Keangkuhan sang pemilik kebun akhirnya dihancurkan oleh Allah, dengan kebun anggurnya yang hancur dan rusak. Surah ini mengajarkan bahwa harta bukanlah segalanya, dan kekayaan diberikan Allah untuk menguji sejauh mana seseorang bersyukur atau justru kufur.

Fitnah lainnya adalah fitnah ilmu, yang digambarkan melalui kisah perjalanan Nabi Musa bersama Nabi Khidir. Dalam perjalanan mencari ilmu, Nabi Musa diajari bahwa meskipun ia adalah nabi yang diutus oleh Allah, masih ada hamba Allah lainnya yang memiliki ilmu lebih tinggi. 

Kisah ini mengajarkan pentingnya memiliki kerendahan hati, bahwa meskipun seseorang memiliki pengetahuan yang luas, selalu ada ilmu yang lebih tinggi dari apa yang kita ketahui. Selain itu, perjuangan dalam mencari ilmu dan menghormati guru menjadi pesan moral yang tak kalah penting.

Kekuasaan juga menjadi salah satu ujian berat bagi manusia. Banyak penguasa yang terjerumus dalam kezaliman dan kesewenang-wenangan ketika diberi kekuasaan. Surah Al-Kahfi memberikan teladan tentang penguasa ideal melalui kisah Dzulqarnain, seorang pemimpin yang bijaksana, adil, dan gagah perkasa. 

Dzulqarnain menunjukkan bahwa kekuasaan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dengan mempertimbangkan kebaikan umatnya. Hal ini mengajarkan kita bahwa kekuasaan yang dimiliki harus digunakan untuk keadilan, bukan untuk menindas.

Baca Juga : Obat Herbal Maag Kronis Paling Ampuh sebagai Solusi Alami untuk Kesehatan Pencernaan

Dengan menggambarkan beragam jenis fitnah yang menguji manusia, Surah Al-Kahfi memberikan pelajaran berharga untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam menjalani kehidupan. Ustaz Muhammad Faishal Fadhli menambahkan bahwa nama "Al-Kahfi", yang berarti gua, sangat tepat untuk surah ini, karena gua sering menjadi tempat berlindung. Begitu pula dengan Surah Al-Kahfi, yang dapat menjadi pelindung bagi umat Islam dari bahaya fitnah, termasuk fitnah Dajjal yang dijanjikan akan datang di akhir zaman.

Melalui pembelajaran dari Surah Al-Kahfi, umat Islam diingatkan untuk selalu menjaga iman, tidak terjebak dalam kesombongan harta, terus mencari ilmu, dan menggunakan kekuasaan dengan bijak. Setiap ujian dalam hidup, sejatinya, adalah kesempatan untuk menguji kesabaran dan keteguhan hati.