JATIMTIMES - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025 di Jawa Timur (Jatim) tercatat sebesar 3,61 persen. Persentase tersebut turun 0,13 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024.
Kendati begitu, jika melihat TPT menurut jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan, persentase TPT bagi lulusan perguruan tinggi justru meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, TPT lulusan D1 hingga D3 di Jatim pada Februari 2025 mencapai 5,41 persen.
Baca Juga : Wamendagri Bima Arya Dilaporkan Warga Blitar, Wali Kota Pilih Fokus Kerja
Persentase tersebut naik 2,32 persen poin dibandingkan TPT lulusan D1 hingga D3 pada Februari 2024 yang sebesar 3,09 persen. TPT lulusan D1 hingga D3 di Jatim pada Februari 2025 bahkan masih lebih tinggi jika dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 4,82 persen.
Kenaikan TPT juga terjadi pada lulusan D4 hingga S3. Artinya, makin banyak sarjana di Jatim yang berstatus sebagai pengangguran. TPT lulusan D4 hingga S3 pada Februari 2025 mencapai 5,60 persen.
Persentase tersebut naik 1,53 persen poin dari TPT lulusan D4 hingga S3 pada Februari 2024 yang sebesar 4,07 persen. TPT lulusan D4 hingga S3 pada Februari 2025 juga lebih tinggi jika dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 4,42 persen.
Meski TPT pada lulusan perguruan tinggi naik, Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan bahwa TPT lulusan SMK masih menjadi yang terbesar. Pada Februari 2025, TPT tamatan SMK mencapai 5,87 persen.
TPT lulusan SMK di Jatim tercatat terus mengalami penurunan sejak tahun 2022. Pada Februari 2022, TPT SMK bahkan mencapai dua digit yakni 11,72 persen. Namun sejak saat itu, dari tahun ke tahun TPT tamatan SMK terus menurun.
Baca Juga : TPT Turun 0,13 Persen Poin, 894,50 Ribu Orang di Jatim Masih Berstatus Pengangguran
"TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 1,98 persen," jelasnya.
Sementara itu, apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, pada Februari 2025 TPT perkotaan di Jatim lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah pedesaan. TPT perkotaan mencapai 3,76 persen, sedangkan TPT di daerah pedesaan sebesar 3,40 persen.
"Dibandingkan Februari 2024, TPT perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,89 persen poin, sedangkan TPT pedesaan di Jawa Timur mengalami kenaikan hingga 0,83 persen poin," ungkap Zulkipli.