JATIMTIMES - Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio meninjau pelaksanaan bakti sosial pengobatan katarak gratis di kantor Dinas Kesehatan setempat, Selasa (6/5/2025).
Selain meninjau baksos tersebut, Mas Rio juga meresmikan Rumah Berobat Tanpa Batas (Rumah Berantas). Fasilitas ini disiapkan untuk mendukung program Universal Health Coverage (UHC) dan memastikan respons cepat terhadap laporan masyarakat.
Baca Juga : Diduga Rem Blong, Bus ALS Alami Kecelakaan di Padang Panjang: 12 Orang Tewas
Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu mengatakan Rumah BERANTAS akan beroperasi selama 24 jam dengan sistem tiga shift. Petugas kata dia akan siaga penuh untuk menerima laporan dan mengaktifkan layanan ambulans gratis.
"Hari ini diresmikan, jadi itu 24 jam ada tiga shift, mereka akan standby terus di sini, menerima laporan dan disiapkan ambulan gratis di situ," ujarnya.
Tidak hanya itu, usai meresmikan rumah berantas, Mas Rio juga menekankan pentingnya petugas untuk membiasakan diri pada masa transisi pelayanan kesehatan dari sistem lama ke model baru yang diterapkan di Rumah Berantas.
"Karena masa transisi dan dari pelayanan kesehatan sebelumnya ke Brantas banyak sekali perlu diorientasi. Saya bilang di atas, kumpulkan semua kepala rumah sakit, puskesmas mau kita latih," jelasnya.
Sementara itu, dari peninjauan baksos pengobatan katarak, dia meminta Kadinkes ke depannya agar membagi menjadi tiga lokasi atau wilayah. "Evaluasinya membludak ya, saya sudah bilang sama kepala dinas untuk dibagi tempatnya yang di Besuki ada di Asembagus ada di tengah juga," katanya.
Dia menjelaskan, lokasi diperbanyak agar mempermudah masyarakat dalam menjangkau pelayanan. "Supaya mempermudah aja. Kalau ada lagi seperti ini, itu dipastikan ada tiga titik pelayanan seperti ini. Ini juga kerjasama sama dengan pihak NGO. Saya sudah jelaskan kepada mereka dan mereka sanggup untuk membagi tiga titik itu," katanya.
Ditanya soal target pasien dalam baksos katarak, Mas Rio mengatakan pihaknya menarget sebanyak 1500 pasien. "Targetnya 1500, tapi mungkin lebih karena ini tiga hari. Hari ini saja sudah membludak terutama yang tidak mendaftar di Puskesmas atau di online, ya ini related lah soal seperti itu memang kerja keras kita," pungkasnya.
Baca Juga : Bupati Sampang Tinjau Lokasi TMMD di Desa Batu Karang
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Situbondo, dr Sandi Hendrayono mengungkapkan jumlah masyarakat yang mengikuti pengobatan mata gratis pada hari pertama sebanyak 800 orang. 300 orang peserta operasi katarak dan 500 orang penyakit mata lainnya serta membutuhkan kaca mata.
"Baksos dilaksanakan mulai hari ini ,Selasa hingga Jumat tanggal 9 Mei 2025. Hari ini jumlah masyarakat yang terdata sejumlah 800 orang, 500 orang mengalami gangguan mata dan membutuhkan kacamata, sedangkan 300 orang lainnya perlu dilakukan tindakan operasi katarak," ungkap dr Sandi.
Hingga saat ini, lanjut dr Sandi jumlah penderita katarak di kabupaten Situbondo sebanyak kurang lebih 7000 orang. "Sementara di data sama teman-teman itu ada yang belum mateng ada yang sudah matang ini yang dioperasi ini sudah matur istilahnya Sudah mateng sudah tidak kelihatan apa-apa baru kita operasi Pak sedangkan yang masih gejala itu kita data dulu nanti kalau ada kegiatan selanjutnya baru kita daftarkan lagi," ujar Kadinkes Situbondo itu..
Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan bahwa kendala selama ini yang dihadapi adalah jumlah pasiennya. "Karena memang kami yang didaftar online maupun ke Puskesmas itu tidak sebanyak ini jadi artinya bahwa pasien yang langsung datang ke sini hadi itu yang tidak bisa kami perkirakan," imbuhnya.
Sebetulnya, kata dr Sandi selain baksos dinas kesehatan juga melakukan pelayanan di masing-masing rumah sakit dan hal ini sudah berjalan. "Cuma kan banyak pasien tidak berkenan ke rumah sakit jadi ini adalah alternatif untuk tidak ke rumah sakit bisa ke tempat baksos," pungkasnya.