free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Gibran Dorong Pelajaran AI Masuk Kurikulum Sekolah, Apa Itu dan Mengapa Penting?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Pemerintah berkomitmen mendorong transformasi pendidikan nasional dengan memasukkan pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding ke dalam kurikulum resmi. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menyebut kurikulum baru ini akan diterapkan mulai tahun ajaran baru di lebih dari 16.000 sekolah, meliputi jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. 

“Beberapa hari lalu kita ratas, bertemu dengan Pak Menteri Pendidikan juga. Nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI, pelajaran AI di SD, SMP, SMA, SMK juga,” ujar Gibran dalam pernyataannya di Instagram @gibran_rakabuming. 

Baca Juga : Jalani Proses Akreditasi ASIIN, Prodi Matematika dan Fisika UIN Malang Segera Berstandar Internasional

Gibran menegaskan bahwa penguasaan teknologi seperti AI bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan di era digital saat ini. “Manusia tidak akan digantikan AI, tetapi manusia yang tidak menggunakan AI akan kalah oleh yang menggunakan AI,” tegasnya. 

Tak hanya itu, Gibran juga mengungkap bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan membangun 200 Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya memperluas akses pendidikan yang layak hingga ke pelosok negeri. 

“Tahun ini, pemerintah mendorong kurikulum teknologi seperti coding dan AI masuk ke 16.000 sekolah, dari SD, SMP, SMA hingga SMK. Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, 200 Sekolah Rakyat akan dibangun untuk menjangkau wilayah yang belum tersentuh pendidikan layak,” jelas Gibran. 

Gibran juga menyoroti potensi besar generasi muda Indonesia di bidang teknologi. Ia mencontohkan kunjungannya ke sebuah sekolah di BSD yang berhasil menciptakan robot pembersih terumbu karang dan menjuarai kompetisi robotik.  

“Kita ke salah satu sekolah di BSD, mereka baru saja menang perlombaan robotik, bikin robot pembersih terumbu karang. Jadi Indonesia ini tidak pernah kekurangan anak-anak pintar, semuanya kreatif,” katanya. 

Gibran juga berharap adanya dukungan dari pemerintah, sekolah, hingga sektor swasta dalam mendanai riset dan pengembangan teknologi oleh pelajar. 

Soal AI dan Coding, lantas apa yang akan diajarkan dan apa manfaatnya?

Menurut informasi dari laman resmi Artificial Intelligence Center Indonesia, kurikulum AI dan coding akan mengajarkan siswa dasar-dasar teknologi modern. Termasuk pemrograman, logika algoritma, serta pengenalan konsep kecerdasan buatan. 

Pembelajaran ini akan diawali dengan alat yang sederhana seperti Scratch, Code.org, atau Blockly, sebelum naik ke tingkat lanjutan menggunakan Python.
Tujuannya adalah membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, logis, dan kreatif agar siap menghadapi tantangan era digital. 

Baca Juga : SPMB SMP Negeri Kota Malang 2025 Segera Dibuka: Ini 4 Jalur Masuk dan Jadwal Lengkapnya

Masih dikutip dari laman yang sama, kurikulum AI dan coding tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan teknis, tetapi manfaatnya meningkatkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Siswa akan diajak untuk mengerjakan proyek nyata seperti membuat chatbot, game edukatif, atau aplikasi sederhana. 

Pembelajaran akan dilakukan dengan metode berbasis proyek, simulasi digital, serta kolaborasi tim, yang tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tapi juga komunikasi dan kerja sama. 

Meski memiliki potensi besar, implementasi kurikulum ini tetap menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari keterbatasan akses perangkat dan internet, kurangnya guru yang menguasai AI dan coding, hingga kesenjangan kemampuan antar siswa. 

Untuk itu, pelatihan guru dan penyediaan infrastruktur pendidikan menjadi fokus utama agar kurikulum bisa dijalankan secara merata dan efektif di seluruh daerah. 

Beberapa sekolah di Indonesia telah membuktikan bahwa kurikulum teknologi bisa diterapkan secara nyata. Siswa-siswa di sekolah perintis berhasil membuat aplikasi pemantau banjir, robot penyortir sampah, hingga sistem deteksi dini gempa sederhana. 

Strategi keberhasilan ai dan coding meliputi penggunaan platform coding yang ramah pengguna, kerjasama dengan komunitas teknologi, dan pembelajaran berbasis eksperimen nyata.