JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menyambut babak baru yang signifikan. Dua program studi unggulan dari Fakultas Sains dan Teknologi, yaitu Matematika dan Fisika, menjalani proses akreditasi internasional oleh Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN), lembaga akreditasi asal Jerman yang terkenal di dunia, Senin, (5/5/2025). Proses ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa kedua program studi ini memenuhi standar global yang diterima di berbagai belahan dunia.
Lima asesor yang memiliki kredibilitas internasional di bidangnya ikut terlibat dalam proses ini. Mereka adalah Prof. Dr. Gert-Ludwig Ingold dari University of Augsburg, Prof. Dr. Norbert Kalus dari Berlin University of Applied Sciences and Technology, Prof. Dr. Setia Pramana dari Politeknik Statistika STIS, BPS Statistik Indonesia, Dr. Natalia Vega dari ASIIN, dan Ariqah Mumtazah, mahasiswa dari Universitas Hasanuddin. Kehadiran mereka di kampus ini menandakan dimulainya perjalanan yang sangat penting bagi universitas ini.
Baca Juga : SPMB SMP Negeri Kota Malang 2025 Segera Dibuka: Ini 4 Jalur Masuk dan Jadwal Lengkapnya
Proses akreditasi ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat, dihadiri oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA, bersama jajaran pimpinan lainnya. Dalam sambutannya, Prof. Zainuddin menekankan bahwa akreditasi internasional bukan sekadar pencapaian administratif, tetapi merupakan bagian dari upaya besar untuk meningkatkan citra universitas di kancah internasional.
“Kami sangat percaya bahwa dengan proses ini, UIN Maliki Malang akan semakin dikenal secara global. Selain diakui sebagai kampus Islam terbaik versi UniRank, kami juga memiliki lebih dari 400 mahasiswa internasional yang menuntut ilmu di sini. ASIIN menjadi bagian dari langkah kami untuk mencapai reputasi yang lebih luas di dunia pendidikan internasional,” ungkap Prof. Zainuddin dengan keyakinan tinggi.
Prof. Dr. Hj. Sri Harini, M.Si, selaku Dekan Fakultas Saintek, turut mengungkapkan bahwa upaya menuju akreditasi internasional ini sudah dimulai dua tahun yang lalu, yakni sejak 2023. Pihak fakultas telah bekerja keras dalam menyusun kurikulum yang berstandar internasional serta membentuk tim khusus untuk mendampingi proses asesmen lapangan.
“Kami berharap seluruh rangkaian asesmen ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. Kami yakin, Prodi Matematika dan Fisika akan mengikuti jejak Fakultas Syariah yang lebih dulu mendapatkan akreditasi internasional FIBAA,” tambahnya dengan penuh harapan.
Prof. Gert-Ludwig Ingold, salah satu asesor dari ASIIN, menunjukkan ketertarikannya terhadap keberadaan kedua prodi ini. Ia menilai pentingnya peran Matematika dan Fisika di UIN Maliki Malang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang tetap berbasis pada nilai-nilai Islam. Prof. Ingold juga menjelaskan tugas Tim Satgas dalam proses akreditasi yang melibatkan asesmen lapangan, wawancara, pengumpulan data, serta penyusunan laporan sebagai dasar penilaian.
Baca Juga : May Day 2025, Disnaker Kabupaten Malang Ajak Buruh Kolaborasi demi Produktivitas Nasional
“Proses ini bertujuan memastikan bahwa prodi-prodi ini memenuhi standar internasional yang ketat. Kami juga akan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas yang berkelanjutan,” jelas Prof. Ingold.
Dengan dimulainya proses akreditasi internasional ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam dalam pendidikan tinggi. Langkah ini juga membuka peluang lebih luas bagi program studi lain di universitas ini untuk memperoleh pengakuan internasional yang lebih besar.
Ke depan, UIN Maliki Malang bertekad untuk memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di dunia internasional. Akreditasi ini menjadi salah satu pilar penting untuk mencetak lulusan-lulusan yang siap berkompetisi secara global.