JATIMTIMES - Keterlambatan kerap dipandang sebagai hambatan, tetapi bagi Nur Isna Faisa, justru menjadi pintu awal menuju pengalaman berharga. Mahasiswi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara asal Jambi ini berhasil lolos seleksi program magang ke Jepang, meski baru mendaftar di hari terakhir.
Tak hanya itu, ia kini bersiap menjalani sidang skripsi secara daring langsung dari Jepang, membuktikan bahwa keterbatasan waktu bukanlah akhir dari segalanya. Isna, begitu ia akrab disapa adalah alumni MAN 3 Kediri yang kini duduk di semester akhir.
Baca Juga : Puluhan Jurnalis Gelar Peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia di CFD Kota Malang
Dengan pengalaman kerja yang tergolong minim, hanya satu bulan magang di sekolah asalnya, Isna memberanikan diri mendaftar program magang luar negeri di salah satu perusahaan Jepang, Nishitani. Awalnya, ia tidak memiliki rencana mengikuti program ini, tetapi dorongan untuk menambah jam terbang dan memperluas cakrawala membuatnya berubah haluan di detik-detik terakhir.
“Awalnya belum kepikiran sama sekali, tapi pas tahu ada program magang, saya langsung ambil keputusan. Daftarnya literally di hari terakhir,” ujar mahasiswa asal Sidoarjo ini.
Keputusan mendadak ini tak lantas mudah dijalani. Dengan waktu yang terbatas, Isna harus berpacu menyiapkan beragam persyaratan administratif mulai dari paspor, visa, hingga tes wawancara seleksi. Sementara itu, di tengah padatnya persiapan, ia juga tengah merampungkan skripsi. Namun, alih-alih kewalahan, Isna justru mampu menyelesaikan seminar proposal dan hasil dalam waktu cepat, menyisakan satu tahap terakhir sidang skripsi yang akan ia tempuh secara daring selama berada di Jepang.
“Sudah sempro, sudah semhas, jadi tinggal sidang saja. Nanti sidangnya online dari Jepang. Pulang-pulang insyaallah langsung wisuda,” kata Isna dengan nada optimis.
Program magang ini bukan sekadar jalan pintas mencari pengalaman kerja. Isna melihat kesempatan ini sebagai jalur strategis untuk menambah kompetensi lintas budaya dan bahasa. Terlebih, sebagai mahasiswa manajemen, ia menyadari bahwa menembus dunia kerja Jepang bukanlah hal mudah. Persaingan pun ketat dari delapan peserta yang ikut seleksi, hanya empat yang lolos. Isna termasuk salah satunya.
“Saya pengen nambah pengalaman, terutama kerja dan bahasa Jepang. Di bidang manajemen, kesempatan begini tuh langka, makanya saya ambil,” tambahnya.
Namun tak semua hal berjalan mulus. Tantangan datang dari dalam keluarga. Pada awalnya, orang tua Isna sempat melarangnya ikut program ini karena khawatir soal budaya Jepang yang dinilai tidak ramah terhadap penggunaan hijab. Kekhawatiran itu wajar, mengingat banyak perusahaan di Jepang yang memiliki aturan ketat soal atribut pakaian. Tapi, perusahaan tempat Isna akan magang justru memberikan izin bagi peserta yang mengenakan hijab.
Baca Juga : Ramai Keluhan UKT SNBP UB Mahal, Golongan 8 Tembus Belasan Juta
“Awalnya orang tua nggak setuju, takut saya nggak boleh pakai hijab di sana. Tapi setelah tahu perusahaan Nishitani memperbolehkan, mereka akhirnya mengizinkan dan mendukung penuh,” jelasnya.
Program ini sendiri terbuka untuk mahasiswa STIE Malangkucecwara semester 3 sampai 5 dari semua jurusan, dengan syarat IPK minimal 3.0, pengetahuan budaya Indonesia, kemampuan bahasa Inggris, dan nilai minimal B dalam mata kuliah bahasa Jepang dan Hafal Hiragana. Peserta juga tidak boleh sedang menerima beasiswa lain dan wajib lolos seleksi wawancara. Motivasi dan daya juang tinggi menjadi aspek penting dalam penilaian.
Isna membuktikan bahwa semangat belajar tak mengenal waktu dan batas. Keberangkatannya ke Jepang adalah buah dari keberanian mengambil risiko dan kerja keras dalam waktu yang sempit. Dari telat daftar hingga nyaris wisuda dari luar negeri, langkah Isna adalah gambaran konkret bahwa kesempatan besar bisa datang dari keputusan kecil yang dijalani dengan totalitas.
Sementara itu, para peserta yang lolos program magang ini akan segera berangkat dan mereka akan menjalani magang selama satu tahun. Dijadwalkan para peserta magang akan kembali ke tanah air pada April 2026.