free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Selain Vasektomi, 5 Jenis KB Ini Gratis Pakai BPJS Kesehatan

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi suntik KB. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Menjalani program KB sangat bermanfaat bagi pasangan suami istri. Selain membatasi kelahiran, juga bermanfaat mengurangi risiko penyakit hingga gangguan mental, Sobat JatimTIMES.

Pengertian KB menurut UU No 10 tahun 1992 yakni tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Baca Juga : Rekomendasi Obat untuk Menunda Menstruasi Saat Haji Agar Ibadah Lebih Lancar

Mengutip dari laman Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada pun manfaat KB untuk pasangan suami istri dan anak adalah sebagai berikut:

• Menurunkan risiko kehamilan. Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Di samping itu, juga berfungsi untuk menurunkan risiko melahirkan terlalu muda atau terlalu tua. Melahirkan di bawah 20 tahun atau di atas usia 35 tahun akan berisiko pada wanita dan dapat menyebabkan kematian.

• Mencegah gangguan pada tumbuh kembang anak. Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang anak bisa berisiko mengalami gangguan. Normalnya jarak anak pertama dan kedua antara 3-5 tahun. Orang tua yang mempunyai dua anak dalam jarak yang dekat juga akan mengalami kesulitan membagi waktu. Anak yang lebih besar cenderung kurang diperhatikan dan akhirnya bisa berpengaruh pada kepribadiannya.

• Menjaga kesehatan mental ibu. Sebagian wanita kemungkinan mengalami depresi yang cukup hebat setelah melahirkan. Depresi biasanya hilang jika mendapatkan dukungan dari pasangan. Jika terjadi kelahiran anak dengan jarak yang dekat, kemungkinan risiko depresi semakin besar. Depresi juga dapat terjadi pada ayah karena tidak siap secara fisik dan mental.

Dalam upaya mendukung program KB dan pengendalian angka kelahiran di Indonesia, BPJS Kesehatan menyediakan berbagai layanan kontrasepsi secara gratis atau dengan biaya yang ditanggung sepenuhnya, sesuai tarif yang telah ditetapkan pemerintah.

Program KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan 

BPJS Kesehatan memberikan berbagai layanan kepada seluruh peserta sesuai dengan indikasi medis, termasuk pelayanan KB, baik permanen maupun jangka panjang. Melansir dari Panduan Pelayanan JKN BPJS Kesehatan, berikut jenis program KB yang ditanggung BPJS Kesehatan: 

1. Vasektomi 

Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Vasektomi dilakukan dengan cara memotong atau menyumbat vas deferens, saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.  

Dengan begitu, air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak lagi mengandung sperma, sehingga dapat mencegah terjadinya pembuahan. 

Menurut Rizzky, tindakan vasektomi bagi peserta JKN bisa dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar dengan skema pembayaran non kapitasi. 

"Pada prinsipnya, BPJS Kesehatan memberikan berbagai penjaminan kepada seluruh peserta sesuai dengan indikasi medis, termasuk pelayanan KB dengan tindakan vasektomi atau MOP," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (4/5/2025). 

Peserta JKN akan dilayani di FKTP oleh dokter umum terlatih kompetensi vasektomi. Namun, jika terdapat indikasi medis tertentu, peserta dapat dirujuk ke FKRTL sesuai dengan kebutuhannya.

2. Tubektomi 

Baca Juga : Dokter Gio Benarkan Rahasia Awet Muda Alm Titiek Puspa dengan Cara Ini

Tak hanya vasektomi, BPJS Kesehatan juga menjamin pemasangan alat kontrasepsi jenis tubektomi (KB untuk wanita). 

Tubektomi adalah prosedur pemotongan atau penutupan tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur (ovarium) dan rahim. Prosedur ini dilakukan agar sel telur tidak dapat mencapai dinding rahim, sehingga tidak dapat dibuahi.

Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif. Setelah operasi ini dilakukan, seorang perempuan tidak akan bisa hamil secara alami. 

3. KB Spiral/IUD (Intrauterine Device) 

KB Spiral atau IUD adalah alat kontrasepsi kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

KB ini bekerja dengan cara menghalangi sel-sel sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dikutip dari Kontan, Minggu (4/5), BPJS Kesehatan menanggung layanan pemasangan dan/atau pencabutan IUD dengan tarif Rp 105.000.

4. KB implan 

KB implan adalah alat kontrasepsi berbentuk batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan wanita. KB ini dapat mencegah kehamilan selama 3–5 tahun.

Alat ini bekerja dengan melepaskan hormon progesteron secara perlahan ke aliran darah untuk mencegah kehamilan. 

Adapun biaya pemasangan dan/atau pencabutan implan juga ditanggung BPJS Kesehatan, dengan tarif Rp 105.000. 

5. KB Suntik 

KB suntik adalah metode kontrasepsi hormonal yang disuntikkan setiap 1 atau 3 bulan. KB ini memiliki efek untuk menunda ovulasi dan mengentalkan lendir serviks. Layanan KB suntik 3 bulanan ditanggung BPJS Kesehatan dengan biaya Rp 20.000 per suntikan.