free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Jangan Tidur dalam Keadaan Marah, Psikolog Ungkap Bahayanya

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi wanita sedang marah. (Foto: Freepik)

JATIMTIMES - Nasihat orang tua, tidak boleh tidur dalam keadaan marah ternyata ada benarnya. Sebab, tidur dalam kondisi marah bisa menimbulkan bahaya. Sebuah penelitian terbaru yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, para ilmuwan menemukan pepatah ini ada benarnya, karena saat marah ada emosi negatif dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kualitas tidurnya. Studi melibatkan 106 laki-laki dan perempuan yang dihadapkan pada beberapa gambar yang menimbulkan berbagai emosi, termasuk emosi negatif.

Para Psikolog ternama dunia tidak menyarankan untuk tidur dalam keadaan marah. Sebab, hal ini bisa menimbulkan beberapa penyakit. 

Baca Juga : Posisi Tempat Tidur yang Baik dalam Islam dan Fengsui

Dampak Jika Tidur dalam Keadaan Marah

Berikut ini merupakan sejumlah dampak yang akan ditimbulkan jika tidur dalam keadaan marah:

1. Menguras energi

Psikolog klinis Sabrina Romanoff mengatakan rasa marah atau dendam bisa begitu melelahkan. Anda bisa saja susah tidur atau tetap bisa tidur tapi bangun dalam kondisi lelah luar biasa.

"Menemukan cara untuk mendapatkan maaf atau penyelesaikan atas situasi yang memicu kemarahan dapat membantu menetralkan situasi dan menghemat energi Anda," kata Romanoff seperti dilansir dari Very Well Health.

2. Menumpuk pikiran negatif

Sebuah riset pada 2016 menemukan tidur dalam kondisi marah atau memikirkan suatu masalah semalaman membuat otak lebih sulit membalikkan asosiasi dan ingatan negatif.

Pemindaian otak menunjukkan ingatan lebih sulit dilepaskan setelah dikonsolidasikan oleh tidur. Ingatan yang baru terpusat erat di hipokampus atau pusat ingatan otak.

Sementara itu, ingatan semalam sudah lebih menyebar sampai ke seluruh korteks. "Kami sarankan untuk menyelesaikan pertengkaran terlebih dahulu sebelum tidur; jangan tidur sambil menahan amarah," kata Yunzhe Liu, pemimpin penelitian seperti dilansir dari Guardian.

3. Istirahat Malam Tidak Maksimal

 Sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan di Journal of Research in Personality mengungkapkan orang yang tidur sambil marah memiliki kualitas tidur yang lebih buruk. 

"Kemarahan adalah yang meningkatkan detak jantung dan hampir tidak mungkin tertidur dengan detak jantung di atas enam puluh," kata Michael Breus, PhD, seorang psikolog tidur di Los Angeles.

Baca Juga : Jemaah Haji Wajib Waspada Heat Stroke, Simak Saran Dokter dan BMKG

Padahal efek kurang tidur di malam hari, dapat memperburuk keadaan keesokan harinya. Tidur sambil marah ini juga lebih sering dikaitkan dengan konflik yang terjadi dengan pasangan.

Hal itu menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Social Psychological and Personality Science membuat seseorang memiliki lebih banyak pikiran negatif dan kurang mampu melihat perspektif pasangannya selama percakapan lanjutan sehingga cenderung tidak menyelesaikan konflik. 

"Jika Anda kurang tidur, itu seperti bom waktu. Anda lebih mungkin untuk lepas kendali karena kurang tidur mengaburkan penilaiaan Anda," terang Breus.

Cara mengatasi rasa marah jelang tidur 

Jika hal tersebut sering terjadi, tentu akan menimbulkan bagi kesehatan fisik dan emosional seseorang dan juga hubungan dengan orang lain. 

Untuk mengatasinya, hal yang bisa dilakukan adalah mencoba meredakannya dengan mengambil jeda atau beristirahat sebelum tidur. 

Misalnya saja beri waktu untuk menenangkan diri dengan melakukan aktivitas lain kemudian jadwalkan untuk menyelesaikan konflik tersebut. 

Sheenah Hankin, PhD, seorang psikoterapis di Naples, Florida menyarankan untuk melakukan meditasi untuk membantu memperlambat pikiran negatif dan fokus pada saat ini. Tambahkan juga kata-kata sugesti yang positif dalam meditasi tersebut. 

Terakhir, coba untuk lakukan sesuatu yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dengan emosi negatif yang sedang dirasakan, seperti misalnya menonton film yang lucu atau berolahraga.