free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Ombudsman Dorong Pemerintah Kembangkan Peternakan, Upaya Stop Impor Daging Domba dan Karkas

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Anggota Ombudsman RI Yeka H Fatika (duduk di panggung, dua dari kanan) saat berdialog bersama peternak domba kambing di Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang pada Kamis (1/5/2025). (Foto: Ashaq Lupito/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Anggota Ombudsman Yeka H Fatika turut hadir dalam agenda Silaturahmi dan Dialog Ombudsman Republik Indonesia Bersama Peternak Domba Kambing, Kamis (1/5/2025). Agenda tersebut berlangsung di Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

Pada pemaparannya, Yeka turut mendorong pemerintah untuk mengembangkan potensi peternakan. Salah satunya dengan menghentikan impor karkas kambing dan daging domba dewasa atau mutton.

Baca Juga : dr. Tirta Sarankan Makanan Ini untuk yang Sering Begadang Main Game: Bukan Mie Instan!

"Harapannya tidak ada lagi kuota yang diberikan Dirjen (Direktorat Jenderal) Peternakan dan Kesehatan Hewan terkait dengan importasi daging (karkas kambing dan domba dewasa)," ujarnya.

Yeka menambahkan, pengembangan potensi peternakan juga akan berdampak signifikan pada pertanian. Sehingga pihaknya mendorong pemerintah untuk turut mengembangkan potensi peternakan termasuk domba dan kambing.

"Seandainya saya memilih, mana yang akan saya kembangkan, bangun terlebih dahulu tanaman pangan atau peternakan?. Saya 100 persen akan memilih membangun peternakan," ujarnya.

Dijabarkan Yeka, jika ingin membangun sektor pertanian yang baik, perlu sektor peternakan yang kuat. "Terlepas dari produksi dagingnya, peternakan terutama domba juga akan menghasilkan pupuk. Dibandingkan dengan sapi dan unggas, pupuk kompos dari domba yang terbaik," tuturnya.

Baca Juga : Hari Buruh di Tengah Ekonomi Rapuh

Artinya, disampaikan Yeka, jika produksi domba dan kambing populasinya semakin meningkat, maka tidak akan ada tanah gersang di Indonesia. "Semua tanah bisa subur, karena (pupuk) melimpah. Kalau kita kaya dengan kotoran hewan, maka pasti permintaan pupuk kimia turun drastis. Kalau pupuk 100 persen diberikan kompos, tanamannya sehat," pungkasnya.

Sekedar informasi, pada serangkaian agenda dialog juga turut dihadiri oleh sejumlah pihak. Di antaranya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, Bupati Malang HM. Sanusi dan jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, hingga Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI).