JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berkomitmen untuk memberikan perhatian terhadap insan tenaga pendidik di Kota Malang. Menurut Wahyu, perhatian tersebut merupakan bukti konkret yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk dapat mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya memberikan arahan di hadapan 2.500 tenaga pendidik dalam acara halal bihalal yang digelar di Islamic Center, Senin (28/4/2025) siang. Dirinya meyakini bahwa guru atau tenaga pendidik memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan derajat pendidikan yang lebih baik.
"Terutama 2045 supaya Indonesia emas bisa tercapai," jelas Wahyu.
Baca Juga : Pakubuwana X dan Surakarta Istimewa: Mengantar Indonesia ke Gerbang Kemerdekaan
Untuk itu menurutnya, perlu ada upaya pembinaan dan bimbingan intensif bagi para tenaga pendidik di Kota Malang. Terlebih, pembinaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi bagi para tenaga pendidik di Kota Malang.
"Sehingga diharapkan ada peningkatan kompetensi bagi mereka agar tidak sekadar ini saja. Bisa memberikan nilai lebih kepada siswanya juga," tutur Wahyu.
Selama ini, menurutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga telah memberikan banyak perhatian terhadap para tenaga pendidiknya. Mulai dari peningkatan kompetensi hingga melengkapi sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan.
"Kita gak kurang-kurang kepada mereka. Kita akan memberikan peningkatan kompetensi mereka, juga sarpras pendidikan agar tidak dari SDM saja tapi sarpras baik sehingga bisa diterima siswa," terangnya.
Namun demikian, dirinya pun tak memungkiri masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh para insan tenaga pendidik di Kota Malang. Salah satunya, upaya dalam mendisiplinkan seorang siswa yang terkadang disalah artikan sebagian orang hingga berujung perkara hukum.
Baca Juga : Dispendukcapil Blitar dan BUMDes Serang Berkolaborasi: KIA, Tiket Emas ke Wisata Pantai
"Kadangkala disalah artikan padahal itu bagian dari pendidikan. Ke depan ini memang masyarakat terutama anak muda banyak tergantung pada gadget dan lain-lain," terang Wahyu.
Untuk itu, kedepannya dirinya berharap nantinya para tenaga pendidik di Kota Malang dapat mengintensifkan pola komunikasi dan sosialisasi kepada siswa didiknya. Agar, saat setelah lulus, para siswa tak hanya menjadi pribadi yang pintar, namun juga dapat beradaptasi dan mampu berbuat bagi lingkungan sekitar.
"Bagaimana hidup bermasyarakat dan lain-lain ini yang harus kita tumbuh kembangkan agar lulus tidak hanya pintar tapi bisa beradaptasi, memberikan arti bagi lingkungan (sekitar)," pungkas Wahyu.