JATIMTIMES - Insiden jatuhnya pengunjung dari wahana bermain 360 Pendulum di Jawa Timur Park 1 (Jatim Park 1) menyita perhatian publik. Peristiwa pada 8 April 2025 lalu itu menjadi evaluasi pelaku wisata di Kota Batu, hingga pemerintah terkait.
Insiden itu mendapat perhatian dari Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Di mana sebelumnya, seorang remaja berinisial DP (14) mengalami patah tulang usai jatuh dari wahana pemacu adrenalin itu.
Baca Juga : Skandal Madiun 1899: Snouck Hurgronje di Balik Kudeta Sunyi atas Bupati Brotodiningrat
Kaesang memberikan tanggapan, bahwa pasca insiden pengunjung jatuh dari wahana itu, perlu ada perhatian khusus terhadap pemeliharaan wahana-wahana yang ada di destinasi wisata. Utamanya insiden telah terjadi di wilayah Kota Wisata Batu.
"Maintenance harus dilakukan oleh pihak swasta, yang punya itu kan pihak swasta," ujar Kaesang saat ditemui awak media usai melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto di Balai Kota Among Tani, Jumat (25/4/2025).
Putra Presiden Republik Indonesia (RI) ketujuh Joko Widodo itu juga meminta kepala daerah untuk turut melakukan pengawasan terhadap pemeliharaan wahana di destinasi-destinasi wisata.
Hal tersebut demi kejadian serupa tidak terjadi lagi nantinya. Meski begitu, Kaesang meyakini bahwa dengan adanya insiden di Jatim Park 1 itu tidak akan berpengaruh pada tingkat kunjungan wisata di Kota Batu.
"Saya rasa nggak mungkin berkurang (tingkat kunjungan wisata) Kota Batu kan sudah dipegang oleh kepala daerah hebat seperti cak Nur dan pak Heli," ungkap Kaesang.
Baca Juga : 9 Gereja di Inggris Jadi Masjid, Fenomena Unik Seiring Bertumbuhnya Umat Islam
Sebagaimana diberitakan, insiden kecelakaan terjadi di salah satu satu wahana wisata Jawa Timur Park 1 Kota Batu. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/4/2025). Pengunjung tersebut jatuh terpental dari wahana 360 Pendulum hingga mengalami luka berat.
Korban yakni DP diketahui merupakan pelajar salah satu Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Ia harus menderita patah tulang kaki kanannya akibat kecelakaan wahana tersebut.
Sementara itu, Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan. Polres Batu memastikan kasus dari insiden berlanjut ke penyidikan. Sudah ada enam orang saksi yang diperiksa. Mereka termasuk korban, orang tua korban, operator, kapten operator, tim medis, dan manajemen pengelolaan wisata. Polisi menyelidiki pula apakah ada unsur kelalaian hingga terjadi insiden.