free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Koperasi Merah Putih, Jalan Baru Ekonomi Kerakyatan: Wali Kota Mas Ibin Gandeng Unisba Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Blitar, Mas Ibin, bersama Rektor Unisba, Dr. Soebiantoro, berkomitmen untuk menciptakan perubahan melalui Koperasi Merah Putih yang akan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Blitar.

JATIMTIMES - Aula PKPRI Blitar malam itu tak seperti biasanya. Rabu, 23 April 2025, ruangan penuh dengan wajah-wajah penuh antusias. Di hadapan mereka, Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, resmi membuka Sosialisasi Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih. 

Sebuah langkah strategis yang bukan sekadar seremoni, tapi cerminan visi jangka panjang untuk memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan.

Baca Juga : Pemprov Jatim Ajak Pemprov Maluku Sinergi Kelautan Lewat Gudang Berpendingin di SIER

“Ini bukan koperasi biasa. Ini rumah bersama bagi UMKM, simbol kebangkitan ekonomi yang berpijak pada kemandirian rakyat,” ujar Mas Ibin dalam sambutannya. 

Meski disampaikan dalam gaya tutur santai, maknanya tegas. Pemerintah Kota Blitar tak ingin ekonomi hanya dimonopoli oleh segelintir pihak. Koperasi Merah Putih digagas sebagai kendaraan bersama untuk menciptakan kesejahteraan yang inklusif.

Koperasi Merah Putih adalah program nasional yang bertujuan membangun koperasi modern, berbasis digital, dan terbuka bagi semua. Dalam pelaksanaannya di Kota Blitar, pemerintah daerah menggandeng Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar. Kolaborasi ini diikat dalam sebuah Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani di hari yang sama.

Rektor Unisba Blitar, Dr. Soebiantoro, menyatakan bahwa kampusnya siap mengerahkan sumber daya terbaik untuk mendampingi koperasi-koperasi di tingkat kelurahan. “Kami melihat kerja sama ini sebagai perwujudan nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” katanya. Bagi Unisba, ini adalah kesempatan untuk turun langsung, bukan sekadar menjadi menara gading.

Dalam dokumen MoA yang ditandatangani kedua belah pihak, kerja sama akan berlangsung selama satu tahun anggaran dengan kemungkinan perpanjangan enam bulan. Ruang lingkupnya mencakup pendampingan manajemen kelembagaan, SDM, produksi, hingga pemasaran koperasi di seluruh kelurahan se-Kota Blitar. Selain itu, Unisba juga akan memberikan konsultasi dan advokasi yang dibutuhkan koperasi agar mampu bersaing di era digital.

Mas Ibin menegaskan bahwa keberhasilan koperasi tak bisa lepas dari peran ilmu pengetahuan. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat. Koperasi zaman sekarang butuh strategi, butuh manajemen modern. Itulah kenapa kami mengajak Unisba,” ujarnya. 

Keterlibatan perguruan tinggi dalam kebijakan publik memang sedang didorong oleh banyak pemerintah daerah. Kota Blitar menjadi contoh bagaimana kemitraan antara pemerintah dan akademisi bisa berjalan setara, saling melengkapi. Mas Ibin sendiri menyebut kerja sama ini sebagai “model kolaborasi cerdas” yang harus diperluas ke sektor lain.

Tak hanya soal manajemen dan teknologi, kerja sama ini juga membuka akses pembiayaan bagi koperasi. Pemerintah Kota Blitar telah memastikan pembiayaan kegiatan pendampingan masuk dalam APBD 2025. “Kami tak ingin koperasi hanya hidup di atas kertas. Kami pastikan mereka bisa berjalan, tumbuh, dan memberi manfaat,” tambah Mas Ibin.

Tak berlebihan jika hari itu disebut sebagai titik mula sejarah baru. Di Kota Blitar, koperasi tak lagi dipandang sekadar sebagai organisasi warisan masa lalu. Ia kini menjelma sebagai simbol keberanian dan inovasi—lahir dari semangat merah putih, dikerjakan bersama, dan untuk kepentingan bersama.

Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Naker akan segera membentuk 21 Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan. Program ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat serta mendukung upaya ketahanan dan swasembada pangan berbasis lokal. Proses pendampingan dan pengembangan koperasi tersebut akan dilakukan bersama Universitas Islam Balitar (Unisba) sebagai mitra akademik.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Naker Kota Blitar, Juyanto, menjelaskan bahwa pembentukan koperasi di setiap kelurahan tidak dilakukan secara seragam. Ada tiga pendekatan yang diterapkan, yaitu membentuk koperasi baru, merevitalisasi koperasi lama yang tidak aktif, serta menggabungkan beberapa koperasi yang potensinya bisa dioptimalkan jika disatukan.

Baca Juga : Belajar dari Bondowoso dengan Kecamatan Ijen, Bupati Situbondo Merencanakan Bentuk Kecamatan Baluran

“Kami menyebutnya Koperasi Merah Putih sebagai simbol gerakan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan semangat kebangsaan. Proses pembentukan koperasi dilakukan secara partisipatif melalui musyawarah warga, sehingga benar-benar menjawab kebutuhan dan potensi masing-masing kelurahan,” terang Juyanto. 

Lebih lanjut, koperasi-koperasi yang terbentuk nantinya tidak hanya akan bergerak di bidang simpan pinjam. Fokusnya juga diarahkan pada penguatan sektor riil, terutama di bidang pangan. Hal ini sejalan dengan misi Kota Blitar dalam membangun ketahanan pangan masyarakat secara mandiri.

“Kami ingin koperasi ini menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi lokal, seperti pengelolaan urban farming, distribusi hasil tani, atau usaha pengolahan produk pangan. Dengan begitu, ketahanan pangan kita tidak hanya bergantung pada pasar besar, tapi juga ditopang oleh kekuatan ekonomi masyarakat di level kelurahan,” tambah Juyanto.

Kolaborasi dengan Unisba akan mencakup pendampingan dalam aspek manajerial, hukum, dan pelatihan sumber daya manusia. Dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi akan dilibatkan aktif dalam kegiatan ini, baik dalam bentuk riset maupun praktik lapangan.

“Dengan sinergi bersama perguruan tinggi, kami yakin koperasi-koperasi ini akan memiliki tata kelola yang sehat dan berkelanjutan. Ini bukan sekadar program jangka pendek, tetapi gerakan jangka panjang untuk membangun ekonomi rakyat dari akar rumput,” tegasnya.

Rencana pembentukan 21 Koperasi Merah Putih ini akan dimulai secara bertahap pada pertengahan tahun 2025. Targetnya, seluruh koperasi sudah terbentuk dan mulai beroperasi penuh sebelum akhir tahun.

Optimisme yang sama juga disampaikan oleh Dr. Soebiantoro. Ia menilai, jika didampingi secara intensif dan diawasi dengan ketat, koperasi-koperasi ini dapat tumbuh sebagai entitas ekonomi yang solid dan berdaya saing tinggi. Bahkan, menurutnya, Koperasi Merah Putih yang akan lahir di kelurahan-kelurahan Blitar ini berpotensi menjadi prototipe nasional dalam pengembangan koperasi berbasis komunitas.

Jika pembangunan ekonomi adalah sebuah perjalanan panjang, maka Koperasi Merah Putih bisa jadi adalah langkah awal yang berani dan penuh harapan. Dan Blitar, melalui kepemimpinan Wali Kota Mas Ibin dan semangat kolektif masyarakatnya, menempatkan diri sebagai pionir yang tak ragu melangkah lebih dulu.