JATIMTIMES - Kabupaten Bondowoso dikenal sebagai “surga megalitik” karena banyaknya peninggalan budaya dari zaman prasejarah yang tersebar luas di wilayah ini. Jejak-jejak masa megalitikum, berupa struktur batu besar seperti dolmen, sarkofagus, dan batu kenong, banyak ditemukan hampir di seluruh kecamatan, dengan konsentrasi terbesar berada di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan.
Menurut Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jawa Timur Blasius Suprapta, situs megalitikum di wilayah tersebut diperkirakan telah ada sejak abad ke-3. Tradisi ini terus bertahan bahkan hingga masa akhir Kerajaan Majapahit, ketika pengaruh Hindu-Buddha mulai mendominasi di daerah lain, Bondowoso tetap mempertahankan kepercayaan terhadap leluhur yang menjadi bagian penting dari budaya megalitik.
Situs di Pekauman diperkirakan merupakan pemukiman prasejarah dengan kelengkapan artefak yang luar biasa. Temuan baru pun terus bermunculan seiring waktu, memperkuat posisi Bondowoso sebagai pusat penting bagi penelitian arkeologi dan sejarah budaya.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid,dalam sebuah sarasehan bersama DPRD Jawa Timur dan para pemuda, menegaskan pentingnya kekayaan cagar budaya tersebut. Ia menyebut bahwa lebih dari seribu titik situs megalitik tersebar di Bondowoso, yang menurutnya bukan hanya berharga untuk Indonesia, tapi juga untuk pengetahuan dunia.
“Kalau dieksplorasi dengan baik, situs ini bisa memberikan kontribusi besar dalam bidang pengetahuan dan kebudayaan global,” ungkap Hamid dalam acara tersebut pada Sabtu (19/4/2025).
Dalam upayanya mengembangkan potensi ini, Bupati Hamid mengusung gagasan "Tridharma Bondowoso". Yakni sinergi antara kearifan lokal, semangat keilmuan, dan aksi nyata untuk masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya kajian ilmiah dalam berbagai bentuk, termasuk karya sastra seperti prosa, selama memiliki landasan akademik yang kuat.
Baca Juga : KPU Bondowoso Kembalikan Sisa Penggunaan Dana Hibah Pilkada 2024
Lebih lanjut, Hamid menyatakan akan menjalin kerja sama strategis dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset dan pengabdian masyarakat terkait situs-situs ini. Upaya ini menjadi bagian dari persiapan pembangunan jangka menengah di Bondowoso, yang menurutnya akan menjadi fondasi kuat untuk akselerasi pembangunan ke depan.
“Kami tengah membangun koordinasi dengan berbagai pihak. Setelah fondasi ini kuat, kami siap melaju cepat,” tutupnya dengan optimistis.