free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Panen Raya Serentak, Jatim Siap Topang Ketahanan Pangan Nasional

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela-sela kegiatan panen raya padi serentak.

JATIMTIMES - Presiden Prabowo Subianto memimpin panen raya padi serentak nasional di 14 provinsi, Senin (7/4/2025). Di Jawa Timur (Jatim), panen raya padi serentak dipusatkan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin pelaksanaan panen raya padi serentak meliputi 37 kabupaten/kota se-Jatim dengan total luas panen mencapai 5.500 hektare (ha). Khofifah mengatakan bahwa panen raya ini menjadi simbol keberhasilan kolaborasi seluruh elemen pertanian Jatim, serta bukti nyata peran provinsi sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional.

Baca Juga : Toren Air Gampang Ditumbuhi Lumut? Begini Cara Mencegahnya!

ā€œJawa Timur dengan seluruh kekuatan yang ada di Gapoktan dan koordinasi antara Bupati/Walikota tentu dengan Forkopimda kami siap menjaga Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional,ā€ ujar Khofifah.

Predikat Lumbung Pangan Nasional ini, kata Khofifah, sesuai dengan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Tercatat, luas baku sawah mencapai 1.207.997 ha, provinsi Jawa Timur menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional. 

Lebih lanjut, sepanjang tahun 2024, Jatim mencatat luas panen sebesar 1.616.985 ha, dengan produktivitas mencapai 5,73 ton Gabah Kering Giling (GKG) per ha, menghasilkan 9.270.435 ton GKG, atau setara dengan 5.352.936 ton beras. 

Pencapaian tersebut, lanjut Khofifah, menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan produksi padi tertinggi nasional dengan menyumbang 17,44 persen terhadap produksi padi nasional.

ā€œSebagaimana 5 tahun terakhir, produksi padi di Jawa Timur termasuk beras adalah tertinggi di Indonesia, dan kami siap terus meningkatkan hasil sektor pertanian guna mensukseskan program Indonesia swasembada pangan,ā€ ungkapnya.

Tak sampai di situ saja memasuki tahun 2025 ini, tren produksi menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur per 3 Maret 2025, pada periode Januariā€“April 2025, luas panen tercatat sebesar 838.473 ha, meningkat 20,17 persen atau 140.746 ha dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 697.727 ha.

Kenaikan ini juga diikuti oleh peningkatan produksi padi, dari 4.044.480 ton GKG pada Januariā€“April 2024 menjadi 4.800.015 ton GKG pada periode yang sama tahun ini, atau naik 18,68 persen. Demikian pula dengan produksi beras, yang meningkat dari 2.335.364 ton menjadi 2.771.626 ton.

ā€œKita bersyukur, hasil kerja keras dan kebijakan strategis di sektor pertanian mulai menunjukkan dampak positif bagi produksi pangan daerah dan nasional,ā€ kata Khofifah.

Peningkatan produksi ini, ungkap Khofifah, tak lepas dari penggunaan teknologi modern seperti combine harvester dan penerapan varietas unggul serta dengan adanya kemudahan ketersediaan pupuk bagi petani. Biaya produksi per ha di wilayah panen utama mencapai Rp18ā€“20 juta, dengan provitas yang mencapai 6,5ā€“7,5 ton per ha dan harga gabah stabil di kisaran Rp6.500 per kg.

Baca Juga : BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Jatim, Puncaknya Agustus

Khofifah mencontohkan seperti kegiatan panen mencakup hamparan seluas 1.000 ha, yang tersebar di Desa Kartoharjo, Desa Kandangan, serta Desa Legokulon dan Desa Jatirejo di Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi. Varietas yang ditanam adalah Inpari 32 dengan sistem tanam Jarwo 4.1 secara manual, dan dipanen menggunakan combine harvester.

Selain capaian panen, Khofifah juga menyoroti peningkatan luas tambah tanam padi di Jatim. Hingga 6 April 2025, realisasi luas tambah tanam mencapai 628.110 ha, yang menunjukkan antusiasme tinggi petani dalam mengoptimalkan lahan mereka untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.

Di sisi hilir, penyerapan gabah oleh Bulog Jatim juga mencatat progres positif. Dari komitmen setara beras sebesar 593.262 ton untuk periode Februariā€“April 2025, telah terserap sebanyak 150.433 ton atau sekitar 25,36 persen. Hal ini menjadi indikator penting dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga di pasaran.

Khofifah juga menekankan bahwa keberhasilan pertanian tidak hanya diukur dari kuantitas produksi, tetapi juga dari kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus memberikan dukungan melalui bantuan benih, alat mesin pertanian, serta pendampingan oleh penyuluh lapangan secara intensif.

Dalam penutupnya, Khofifah menyampaikan harapannya agar momentum panen raya serentak ini menjadi penguat semangat bersama untuk terus mendorong pertanian maju, mandiri, dan modern di Jatim.

ā€œMari terus menjaga semangat kerja keras ini. Jawa Timur siap terus menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia,ā€ ajaknya.