free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hiburan, Seni dan Budaya

Mengenal Melaspas, Upacara yang Dipakai Jennifer Coppen untuk Rumah Barunya yang Tuai Kritik Netizen

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Momen Melaspas di rumah baru Jennifer Coppen. (Foto Tiktok)

JATIMTIMES - Aktris sekaligus selebgram Jennifer Coppen kembali menjadi sorotan publik setelah menggelar dua bentuk acara syukuran dengan latar belakang agama dan budaya yang berbeda. Yakni upacara adat Bali Melaspas dan pengajian dalam tradisi Islam.

Momen itu dibagikan Jennifer melalui media sosial pribadinya, seperti Tiktok @jennifer.coppen. Dalam perayaan tersebut, Jennifer mengadakan pengajian dan berbagi kebahagiaan dengan mengundang anak-anak yatim. 

Baca Juga : 5 Khasiat Daun Katuk untuk Produksi ASI yang Jarang Kamu Ketahui

Namun setelah itu, Jennifer mengusung tradisi Melaspas sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Bali yang menjadi tempatnya dilahirkan dan dibesarkan. Apalagi tradisi ini dikenal sakral dalam tradisi Pulau Dewata.

Istri mendiang Dali Wassink ini menjelaskan, Melaspas diyakini mampu menetralisasi energi negatif serta menangkal mara bahaya yang mungkin mengganggu kediaman barunya.

"Bali adalah rumahku, aku lahir dan besar di sini. Aku akan selalu mengingat dan menghargai tradisi di pulau ini, agamaku Islam dan aku cinta Tuhanku dan agamaku tapi bukan berarti kita tidak bisa saling toleransi, di video ini kita mengadakan acara Melaspas atau seperti pembersihan rumah dari roh-roh jahat sesuai kepercayaan orang Bali (koreksi kalau salah) aku tidak ikut berdoa aku hanya duduk menemani dan menghargai mereka yang mau mendoakan rumahku," tulis mama Kamari Sky Wassink ini.

Jennifer juga menjelaskan bahwa dirinya tidak ikut dalam prosesi doa, namun hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang mendoakan rumah barunya.

“Aku tidak ikut berdoa, aku hanya duduk menemani dan menghargai mereka yang mau mendoakan rumahku,” ungkapnya.

Namun meski sudah dijelaskan tak ikut berdoa, aksi Jennifer itu tetap menuai kritikan dari netizen. Berbagai komentar terlihat menghiasi postingan media sosialnya.

Terlepas dari semua komentar netizen, beberapa pengguna media sosial rupanya masih asing dengan Melaspas. Berikut penjelasannya.

Pengertian Melaspas

Dirangkum dari berbagai sumber, Melaspas adalah salah satu upacara penting bagi umat Hindu di Bali yang dilakukan setelah pembangunan atau renovasi bangunan, baik berupa rumah, tempat suci, maupun bangunan lainnya. Orang Bali percaya jika belum melakukan ritual Melaspas, bangunan baru itu dianggap belum siap untuk dihuni.

Bagi umat Hindu Bali, Melaspas bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan benda atau bangunan baru secara spiritual sebelum digunakan. Upacara ini diharapkan dapat mendatangkan ketenangan dan kedamaian bagi penghuni yang tinggal di dalamnya serta menjauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kata Melaspas berasal dari dua kata, yaitu "melas" yang berarti pisah dan "pas" yang artinya cocok. Dengan demikian, Melaspas menggambarkan proses bangunan yang terdiri dari unsur-unsur berbeda seperti kayu, tanah (bata), dan batu, kemudian disatukan menjadi bangunan yang layak untuk ditempati.

Tingkatan Upacara Melaspas

Dilansir dari laman Desa Abiansemal, upacara Melaspas terdiri dari beberapa tingkatan yang disesuaikan dengan kemampuan umat. Adapun,l tingkatan dalam upacara Melaspas sebagai berikut:

- Kanista: Upacara yang paling sederhana

Baca Juga : 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Ada Jumbo hingga Pabrik Gula yang Berpotensi Masuk

- Madya: Upacara Melaspas yang tergolong sedang, tidak sederhana dan tidak juga besar

- Utama: Golongan upacara yang paling besar dibandingkan kedua tingkatan upacara Melaspas lainnya.

Proses Upacara Melaspas

Sebelum upacara Melaspas dimulai, dilakukan ritual Macaru. Ritual ini bertujuan untuk mempersembahkan sesajen berupa labaan untuk Bhutakala.

Prosesi ini semacam upaya menetralisasi dan mengembalikan energi negatif yang mendiami bangunan tersebut agar kembali ke tempat asalnya. Saat Macaru, Dewa Ghana yang diyakini sebagai Dewa Rintangan dipercaya dapat menghalangi kehadiran roh-roh pengganggu di bangunan tersebut.

Setelah ritual Pacaruan selesai, rangkaian upacara Melaspas dimulai dengan menancapkan orti pada mudra bangunan sebagai permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Orti merupakan simbol komunikasi dalam upacara pemakuhan atau pamelaspasan.

Selanjutnya, ulap-ulap dipasang pada bangunan sesuai jenisnya. Ulap-ulap biasanya ditulis dengan huruf rajahan.

Jika bangunan yang diupacarai merupakan tempat suci, maka dasar bangunan akan dibuatkan lubang untuk menempatkan padagingan. Untuk bangunan pokok atau utama, padagingan diletakkan di puncak dan tengah bangunan, terkadang juga menggunakan padma dari emas. Kemudian dilakukan pangurip- urip, yaitu menggoreskan arang bunga pada tiap-tiap bangunan sebagai lambang Tri Murti (Brahma, Wisnu, Iswara).

Langkah berikutnya adalah ngayab banten ayaban dan ngayaban pras pamelaspas, yang dimulai dengan memberikan sesajen pada sanggah surya yang terbuat dari turus lumbung. Dilanjutkan dengan ngayaban caru prabot ngeteg-linggih, khususnya jika yang dipelaspas adalah tempat suci (palinggih).

Pada umumnya, upacara Melaspas dipimpin oleh seorang pemangku. Prosesi tersebut biasanya juga dilakukan oleh sulinggih untuk pura.